Mogadishu, Somalia (ANTARA News) - Topan tropis kuat yang terbentuk di Teluk Aden mengakibatkan hujan lebat dalam dua hari belakangan ini, sehingga menghancurkan rumah dan membunuh sebanyak 2.000 ternak, demikian laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusian Perserikatan Bangsa Bangsa/PBB (OCHA), Sabtu (19/5).

"Pemerintah dan lembagai kemanusiaan secara seksama memantau situasi saat topan tersebut memasuki Puntland dan Somaliland," catat OCHA, seperti dikutip kantor berita Xinhua China.

Di Puntland hujan lebat mengguyur daerah Bari Utara dan Bareeda, Caluula, Murcanyo, Gumbax maupun beberapa bagian Xaabo, termasuk daerah yang paling terpengaruh.

"Sebanyak 35 rumah dan 15 perahu kecil hancur, sementara 56 unta, hampir 1.260 kambing dan domba serta 19 keledai mati. Di Kota Kuno di Pantai Lasqoray, rumah di Habarshiro dan Ceel Buh juga terpengaruh oleh banjir bandang," jelas OCHA.

Gelombang besar samudra juga dialami daerah pantai pada Kamis dan Jumat lalu, serta kebanyakan orang yang terdampak langsung meninggalkan rumah mereka, pindah ke daerah yang lebih tinggi.

Nama Topan Tropis Sagar diberikan oleh Kantor Meteorolgi PBB pada Rabu, setelah mulai tumbuh sebagai depresi tropis (1A) di Teluk Aden.

Kantor PBB tersebut menambahkan prakiraan menunjukkan bahwa fenomena alam itu dapat berkekuatan yang sama dengan Topan Somali 2013, tapi kekuatannya dibawah Topan Yaman 2008, namun semua itu tergantung atas jalur topan tersebut selama beberapa hari mendatang.

PBB telah memperingatkan banjir bandang parah dan air sungai yang meluap di seluruh wilayah itu akan mengakibatkan hilangnya nyawa manusia, hewan peliharaan, dan kerusakan lahan tanaman, harta serta prasarana umum.

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2018