Jakarta (ANTARA News) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan pemberdayaan 30 ribu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) untuk mendukung pengembangan usaha mikro, mengingat tingginya penyerapan tenaga kerja di kedua segmen tersebut. Kepala Perencanaan PNM Bayu Rafisukmawan di Jakarta, akhir pekan lalu, mengatakan bahwa pada tahun 2007, PNM telah bermitra dengan sekitar 11 ribu LKM dan UMK untuk membantu pengembangan usaha mikro melalui bantuan kredit dan jasa manajemen. Oleh karena itu, ia optimis jumlah target mitranya bisa mencapai tiga kali lipatnya atau sekitar 30 ribu, dalam lima tahun ke depan. Sektor UMK, lanjutnya, perlu mendapat dukungan yang berkesinambungan sesuai dengan pernyataan Menko Perekonomian Boediono yang mengatakan adanya potensi UMK sebagai pilar perekonomian. "Sektor mikro menyerap sekitar 65 juta tenaga kerja miskin, atau 88 persen dari 73 juta tenaga kerja. Ini merupakan jumlah yang sangat besar. Namun, dukungan kredit kepada mereka (UMK) masih minim," kata Bayu dalam seminar inovasi UMK di Jakarta, sabtu. Menurut Bayu, jasa kredit PNM dalam membantu pengembangan UMK tidak dapat diberikan secara langsung, melainkan disalurkan melalui BPR setempat. PNM dan BPR bekerja sama dalam menentukan jumlah pemberian kredit kepada UMK. "Yang dapat disalurkan secara langsung adalah program peminjaman modal ventura. Sejak PNM berdiri tahun 1999, rata-rata modal ventura yang kami berikan adalah Rp5 miliar per tahun," katanya sambil menambahkan bahwa PNM memiliki 14 cabang di seluruh Indonesia.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007