Jakarta (ANTARA News) - Persija Jakarta resmi mengajukan protes soal kepemimpinan wasit Annas Apriliandi saat Macan Kemayoran ditaklukkan Persela Lamongan 0-2 Minggu 20 Mei lalu, kepada Komisi Disiplin PSSI dan PT Liga Indonesia Baru.

Dikutip dari laman resmi Persija, Senin, surat tersebut ditandatangani oleh sekretaris Persija Rahmad Sumanjaya, manajer Persija Marsma TNI Ardhi Tjahjoko dan pelatih Persija Stefano Cugurra.

Manajer tim Ardhi Tjahjoko menyebut klub juga menyertakan bukti-bukti foto dan video untuk memperkuat surat protes mereka.

"Kami lampirkan bukti-bukti yang kami punya dan semoga ada tindak lanjut dari ini semua. Tolong berikan hukuman kepada wasit yang seperti ini, jangan hanya pemain atau ofisial yang disanksi," kata Ardhi.

Protes Persija bermula ketika dalam laga itu wasit Annas Apriliandi mengesahkan gol pemain Persela Diego Assis yang dinilai Persija tidak sah karena Diego dianggap memasukkan bola ke gawang dengan menggunakan tangan.

Keterangan Persija juga menyebut asisten wasit Jujuk Suharso sempat mengangkat bendera tanda gol tak legal. Namun, bendera diturunkan setelah Annas mengesahkan gol itu.

"Kami sudah berjuang, bermain tanpa lelah. Akan tetapi kenapa wasit seperti ini masih saja diberi kesempatan untuk memimpin sekelas liga di Indonesia. Permainan yang bagus, menarik tetapi dirusak oleh kepemimpinan wasit yang tidak pantas dan cakap dalam memimpin laga," tutur Ardhi.

Akibat kekalahan itu Persija menempati peringkat ke-13 dengan 10 poin di klasemen sementara Liga 1 2018. Ini juga kekalahan kedua kali beruntun Persija di Liga 1 2018 setelah dikandaskan Madura United 0-2 di Jakarta.

Baca juga: Kemenangan Persela 2-0 atas Persija karena Simic dan Riko "dikunci"

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2018