Magetan (ANTARA News) - Pihak Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU Iswahyudi Kabupaten Magetan, Jawa Timur terpaksa menunda sementara program latihan pesawat tempur pasca kecelakaan yang menimpa pesawat latih TNI-AU jenis Oviten Bronco di Malang, Senin. Kepala Pusat Penerangan Lanud Iswahyudi Magetan, Mayor Wenny Bukamo, Senin, di Magetan, mengatakan, penundaan tersebut terkait ditutupnya Lanud Abdulrachman Saleh di Malang, sehingga pesawat latih dari Lanud Iswahyudi tidak memiliki tempat pendaratan alternatif. "Keberadaan tempat pendaratan alternatif sangat penting saat latihan tempur. Berhubung lanud Abdulrachman Saleh di Malang sampai sekarang masih berstatus tertutup, kami menunda program latihan tempur," katanya saat ditemui di kantornya. Menurut dia, latihan pesawat tempur di Lanud Iswahyudi Magetan sedikitnya mencapai 100 kali take-off dan landing (mengudara dan mendarat) setiap harinya. Hingga kini ada 12 pesawat tempur dengan tiga skuadron yang biasa berlatih di Lanud Iswahyudi Magetan di antaranya meliputi Skuadron 3 dengan jenis pesawat F-16, Skuadron 14 jenis pesawat F-5 Tiger II, dan Skuadron 15 dengan jenis pesawat Hawk 53. Namun demikian, lanjut dia, program latihan tempur akan tetap dilakukan dalam beberapa hari mendatang, hanya saja program latihan pesawat tempur tidak akan difokuskan ke arah timur, melainkan menempuh jalur penerbangan ke arah barat yakni jalur pendaratan di Lanud Adi Sumarmo Solo dan Lanud Adisutjipto Yogyakarta. "Hal itu kita lakukan, sambil menunggu kepastian aktifnya kembali Lanud Abdulrachman Saleh di Malang," kata Wenny. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007