Bandarlampung (ANTARA News) - Sejumlah pedagang menyebutkan harga daging sapi di Kota Bandarlampung tetap bertahan Rp120 ribu perkilogram, karena stok daging segar dan daging beku masih banyak.

"Harga sapi dari perusahaan penggemukan sapi juga tak naik untuk saat ini," kata Andre, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Lelang Bandarlampung, Sabtu.

Menurut dia, harga daging sapi masih bertahan Rp120.000/kg, sedang harga sapi impor berkisar Rp42.500-Rp43.700 perkilogramnya.

Baca juga: Harga daging di Bandarlampung tembus Rp140.000/kg

"Stok banyak, pasokan lancar dan harga daging segar masih bertahan seperti pekan lalu. Permintaan atas daging juga tak melambung," katanya.

Menurut dia, faktor daging beku impor yang paling berperan menahanan harga daging segar, karena harganya yang lebih murah.

"Pasokan daging sapi di Kota Bandarlampung tetap lancar karena stok sapi di wilayah Provinsi Lampung cukup banyak," katanya.

Pedagang lainnya, seperti di Pasar Sukarame, juga menyebutkan harga daging sapi masih bertahan tinggi atau berkisar Rp120 ribu/kg.

Sementara itu, sejumlah warga menyatakan harapannya agar pemerintah bisa menjaga harga daging sapi tak melambung tinggi.

Baca juga: Harga daging sapi di Bandarlampung bertahan tinggi

Sekarang sudah mencapai Rp120 ribu/kg, mudah-mudahan tak naik harganya, kata salah satu pengunjung Pasar Lelang, Anita.

Di Lampung terdapat 11 feedloter atau usaha penggemukan sapi dengan kapasitas kandang 117.700 ekor. Sapi impor yang digemukkan di Lampung didatangkan dari Australia melalui Pelabuhan Panjang, Bandarlampung.

Provinsi Lampung bersama Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat saat ini tercatat sebagai lumbung ternak nasional.

Sementara itu, Pemerintah Provinisi Lampung menjamin stok daging sapi pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Stok tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung," kata Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat.

Lampung, lanjutnya, adalah lumbungnya daging, dengan stok sapi sekitar 59.000 ekor. Pemprov memprioritaskan ketersediaan dan keterjangkauan daging sapi di Provinsi Lampung.

Pihaknya, terus berupaya dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga produk peternakan. Saat ini, Provinsi Lampung memiliki stok daging sapi lebih dari cukup untuk menghadapi hal tersebut.

"Kami akan memprioritaskan ketersediaan dan keterjangkauan daging sapi untuk masyarakat Lampung terlebih dahulu. Baru selanjutnya akan memasok ke daerah lain. Tentunya daging sapi yang disediakan merupakan daging yang aman, sehat, utuh dan halal," jelas Taufik.

Ia juga menjelaskan Pemprov Lampung telah sepakat untuk menolak impor daging kerbau dari India.

"Kita telah sepakat untuk menolak daging impor kerbau. Hal ini dilakukan karena kita sudah swasembada daging sapi. Selain itu, masuknya daging kerbau ke beberapa Provinsi di Indonesia telah mengacaukan pasar daging di beberapa daerah tersebut," katanya.

Pewarta: Hisar Sitanggang
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018