Jakarta (ANTARA News) - Membaiknya kinerja beberapa emiten pada semester pertama 2007 masih menjadi pendorong utama kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) untuk berada di level psikologis baru 2.400, Selasa. IHSG BEJ ditutup naik 20,934 poin atau 0,88 persen menjadi 2.401,144 yang merupakan rekor ke-38 dan indeks LQ45 menguat 4,115 poin atau 0,83 persen ke level 499,880 memperbaruhi rekor yang tercatat pada Senin (23/7) kemarin. Pengamat Pasar Modal, Edwin Sinaga, kepada ANTARA New mengatakan, melejitnya indeks BEJ terdorong oleh hasil kinerja emiten pada semester pertama 2007, terutama sektor perbankan. Menurut Edwin, dengan telah mengalirnya dana kredit ke masyarakat telah mendorong kinerja perbankan nasional, juga dapat menjadi penopang pertumbuhan perekonomian nasional. Dia juga mengungkapkan bahwa tingkat inflasi yang terkendali dan turunnya suku bunga masih menjadi pendorong para investor untuk terus melakukan transaksi di pasar saham. Kondisi ini juga masih menjadi daya tarik investor asing untuk melakukan investasi di Indonesia. Pelaku pasar asing masih menunjukkan `net buy` (beli netto) sekitar Rp249 miliar. Sedangakan kenaikan sebagian besar bursa regional, terutama indeks Hang Seng Hongkong yang mencatat rekor tertinggi baru juga menjadi pendorong indeks BEJ. Indeks Hang Seng ditutup naik 107,32 poin atau 0,46 persen menjadi 23.472,88. Pada perdagangan Selasa ini didominasi saham yang naik sebanyak 135 dibanding yang turun 67 dan 69 bergerak mendatar. Volume perdagangan mencapai 5,306 miliar saham dengan nilai Rp4,164 triliun dari 59.855 kali transaksi. Kenaikan indeks dipimpin oleh saham Bank Mandiri (BMRI), Indah Kiat (INKP), Bank BCA (BBCA) dan Energi Mega Persada (ENRG). BMRI menguat Rp25 menjadi Rp3.750, INKP naik Rp130 ke posisi Rp1.290, BBCA melangkah Rp50 ke level Rp6.300 dan ENRG terdorong Rp70 ke harga Rp950. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007