Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diharapkan untuk benar-benar memperhatikan ketersediaan tabung gas elpiji 3kg agar tidak terjadi kelangkaan pada saat menjelang Lebaran atau momen waktu penting lainnya.

"Kami mendorong pemerintah dalam mendekati hari raya Idul Fitri untuk memperhatikan hal ini sebaik-baiknya agar tidak terjadi kelangkaan," kata Anggota Komisi VII DPR Andi Yuliani Paris di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, setiap tahun di berbagai daerah selalu terjadi fenomena kelangkaan gas elpiji yang entah karena apakah barangnya benar-benar tidak ada atau karena tidak tepat sasaran.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu berpendapat bahwa kelangkaan gas elpiji bersubsidi tersebut kerap menjadi hal yang kontroversial di tengah masyarakat.

Hal tersebut, lanjutnya, karena di tingkat penyalur pertama yaitu SPPBE Pertamina dinyatakan tidak pernah kekurangan stok, begitu pula di pangkalan besar lainnya.

Namun, yang mengherankan adalah di tengah masyarakat seperti di tingkat agen kecil atau penjual eceran ternyata ada yang terjadi kelangkaan.

Sebagaimana diwartakan, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan pemerintah terus memantau dan memastikan ketersediaan BBM dan LPG bagi masyarakat dan pemudik cukup selama Ramadhan dan Idul Fitri 2018.

"Kami terus mendorong agar Pertamina dapat menjalankan perannya secara maksimal dalam menyediakan BBM dan LPG sehingga masyarakat ataupun pemudik dapat terlayani dengan baik," kata Rini.

Menteri BUMN mengungkapkan berbagai upaya dilakukan pemerintah terutama mendorong peran Pertamina dalam menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi ke seluruh Indonesia, serta melayani kebutuhan BBM dan LPG bagi masyarakat khususnya bagi pemudik yang melintasi jalur pantai utara Jawa (Pantura).

Sementara itu, Pertamina Marketing Operation Region III telah menyiapkan penambahan stok dan sarana fasilitas pendukung untuk memastikan kesediaan suplai BBM dan LPG di masyarakat aman dalam hadapi Ramadhan.

General Manager Pertamina MOR III, Erry Widiastono mengatakan persiapan Satgas tahun ini dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri dipastikan optimal dan Pertamina siaga penuh.

Sebelumnya, Pertamina juga dilaporkan telah mengantisipasi puncak atau lonjakan kebutuhan LPG selama Ramadhan dan Lebaran 2018 sebesar 17 persen dari kondisi normal.

Vice President Gas Domestik Pertamina, Kusnendar, dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Rabu (16/5), mengatakan Pertamina memproyeksi kenaikan permintaan LPG pada puncaknya terjadi pada H-7 Lebaran mencapai 27.000 metrik ton dari kondisi normal 23.124 metrik ton.

Kusnendar menjelaskan Pertamina pada masa Satgas Lebaran menambah stok dan penyaluran LPG sebanyak 4 persen dari kondisi normal 23.124 metrik ton menjadi 24.113 metrik ton.

Berkaca pada pengalaman tahun lalu, kenaikan LPG rata-rata pada Ramadhan dan Lebaran mencapai 3 persen, namun sebagai antisipasi, Pertamina menambah pasokan sebesar 1 persen dari biasanya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018