Islamabad (ANTARA News) - Pihak berwenang di Pakistan membongkar satu madrasah yang porak poranda di kompleks Masjid Merah, di mana sejumlah orang tewas dalam satu serangan tentara pada bulan ini, kata para pejabat setempat, Rabu. Pasukan tempur angkatan darat Pakistan menyerbu Masjid Lal atau Masjid Merah dan madrasah Jamia Hafsa untuk wanita di kompleks itu pada 10 Juli 2007, setelah para pengikut ulama garis keras yang menjalankan gerakan gaya Taliban menolak menyerah. Pihak berwenang mengatakan pemerintah memutuskan untuk meruntuhkan madrasah berlantai empat itu karena bangunannya sangat rapuh akibat pertempuran seru di kompleks itu antara pasukan keamanan dan kelompok garis keras. "Kami meruntuhkan madrasah itu karena bangunan itu secara teknis sangat berbahaya jika tetap dipertahankan," kata Kamran Lashari, Kepala P Islamabad, seperti dikutip Reuters. "Pembongkaran sedang dilakukan dan akan rampung dalam tiga sampai empat hari ke depan," katanya menambahkan. Akan tetapi, ia mengatakan, pemerintah tidak punya rencana membongkar masjid itu, dan akan direvonasi untuk dibuka kembali untuk Sholat Jumat. Masjid Lal telah lama dikenal sebagai pangkalan kelompok garis keras Islam di Pakistan, tetapi menjadi berita penting internasional tahun ini ketika para santri Jamia Hafsa melakukan kampanye agresif untuk memberlakukan budaya agama gaya Taliban di Islamabad. Mereka menculik wanita-wanita yang mereka tuduh terlibat prostitusi, menculik polisi dan menyerang toko-toko musik. Pemerintah mengatakan, 102 orang tewas dalam delapan hari kontak senjata ketika pasukan keamanan menyerbu kompleks itu. Setelah serangan itu, Presiden Pakistan, Jenderal Pervez Musharraf, yang selama dinilai menjadi seorang sekutu penting Amerika Serikat (AS) dalam perang terhadap terornya, berikrar tidak akan mengizinkan masjid-masjid atau madrasah-madrasah, seperti Masjid Lal dan Jamia Hafsa digunakan untuk menyebarkan militansi. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007