Nairobi, Kenya (ANTARA News) - Sedikitnya tiga orang tewas sesudah gedung lima lantai runtuh di ibu kota Kenya, Nairobi, pada Minggu dinihari, kata pejabat.

Penyebab keruntuhan itu belum jelas, tapi pihak berwenang menyatakan, 30.000 hingga 40.000 gedung, yang dibangun tanpa izin di ibukota itu, berbahaya dan puluhan tewas akibat bencana serupa dalam beberapa tahun belakangan.

Petugas penyelamat menyisir puing bangunan di kabupaten tengah, Huduma, itu. "Hingga kini, tiga orang tewas. Dua ditarik keluar dari puing pada pagi hari dan sekitar satu jam lalu, pria lain ditemukan di puing itu," kata Wakil Komisaris Daerah Mathare Patrick Mwangi kepada wartawan.

"Pencarian hampir selesai dan kami berharap tidak ada orang lain terjebak atau terluka dalam tragedi itu," katanya.

Pius Maasai, kepala penanganan bencana kepolisian, menyatakan warga disarankan mengosongkan bangunan dianggap tidak aman. "Keputusan sudah dibuat bahwa beberapa dari mereka akan segera dirobohkan," katanya.

Pada Juni tahun lalu, dua orang tewas sesudah banguan bertingkat tujuh roboh di daerah miskin Nairobi, Pipeline Estate.

Setahun sebelumnya, 49 orang tewas akibat gedung mereka ambruk saat hujan deras pada malam hari di lingkungan miskin.
 

Pewarta: ANTARA
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018