Karawang (ANTARA News) - Tempat pembuangan sampah liar bermunculan di sejumlah titik sekitar perkotaan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyusul meningkatnya produksi sampah pada bulan Ramadhan.

"Sudah beberapa hari ini sampah menumpuk., padahal tempat ini bukan TPS (tempat pembuangan sementara) sampah," kata Iwan, salah seorang warga Johar, Kelurahan Karawang Wetan, Karawang, Senin.

Ia mengatakan, pada awalnya titik di sisi irigasi dekat jembatan Johar itu bukan pembuangan sampah. Hanya diakui ada beberapa warga yang membuang sampah di titik tersebut, tapi langsung dibakar sampah yang telah dibuangnya.

Kini sampah di titik itu tidak bisa langsung dibakar, karena sampahnya sudah cukup banyak dan semakin menumpuk.

Warga setempat berharap agar petugas sampah bisa mengangkut sampah yang menumpuk di TPS liar itu.

Pantauan Antara, penumpukan sampah yang terjadi selama beberapa hari terakhir tidak hanya terjadi di TPS liar. Di sejumlah titik TPS juga terjadi penumpukan sampah.

Bahkan, terjadi penumpukan sampah di TPS-TPS sepanjang sisi saluran irigasi, dari mulai belakang Kodim hingga daerah sekitar Desa Warung Bambu.

Beberapa sampah yang menumpuk di TPS tersebut juga banyak yang sampah tumpah ke saluran irigasi.

Kondisi itu diduga terjadi karena Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang tidak mampu mengangkut seluruh sampah dari tempat pembuangan sementara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang.

Kepala Bidang Kebersihan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat Nevi Fatimah sebelumnya mengakui volume sampah selama bulan Ramadhan ini meningkat.

"Kalau timbunan sampah itu fluktuatif. Kalau volume sampah selama Ramadhan, relatif meningkat," katanya.

Volume sampah pada sejumlah daerah sekitar Karawang meningkat pada bulan suci Ramadhan, karena cukup banyak masyarakat yang membuka usaha takjil selama Ramadhan.

Tapi Nevi tidak bisa menjelaskan lebih rinci persentase peningkatan volume sampah pada bulan Ramadhan ini.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018