Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden yang juga Ketua Bakornas Penanggulangan Bencana dan Pengungsi, Jusuf Kalla, mengatakan pos penanganan bencana banjir di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, telah dipindahkan ke Soroako untuk memudahkan penyaluran bantuan kemanusian ke daerah bencana tersebut. "Saat ini sejumlah bantuan sudah dikirim dan diperkirakan akan tiba sore ini, yang jelas pos sekarang kita pindahkan ke Soroako," kata Kalla, usai beramah tamah dengan para istri LVRI -- Legiun Veteran Republik Indonesia -- di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis. Jusuf Kalla mengatakan bantuan yang kini diprioritaskan untuk segera dikirim ke lokasi bencana adalah bantuan berupa makanan dan obat-obatan. "Kita telah kirim semua apa yang bisa kita berikan, baik makanan, obat-obatan untuk disalurkan kepada para korban bencana Morowali," katanya. Tentang anggapan Bakornas PBP terlambat menangani bencana di Morowali, Jusuf Kalla menjelaskan penanganan bencana itu dilakukan secara bertahap, mulai dari satlak di tingkat kabupaten dan kota, kemudian ke Satkorlak di provinsi dan selanjutnya ke Bakornas. Dia juga mengatakan sulitnya penyaluran bantuan kemanusiaan ke lokasi bencana, lebih disebabkan pos penanganan bencana yang semula di Morowali itu terlalu jauh dari lokasi bencana dan terkendala oleh cuaca buruk. "Kemarin kan Hercules yang membawa bantuan juga sempat berputar-putar dulu karena cuaca buruk. Nah, sekarang selain pos dipindahkan, kita akan gunakan helikopter agar lebih cepat," ujarnya. Banjir yang disertai tanah longsor di Kabupaten Morowali yang terjadi lebih sepekan itu mengakibatkan sedikitnya 57 orang meninggal dunia dan lebih 40 lainnya masih dinyatakan hilang. Informasi diperoleh ANTARA sebelumnya menyebutkan desa-desa yang terendam banjir bandang di Kecamatan Bungku Utara, antara lain Tirongan Atas, Tokala Atas, Uwe Waju, Toronggo, Rosangke, Tambaro Bone, Uwe Masi, Wo`om Parigi, Kalombang, Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Bungku Utara, dan desa Baturube. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007