Belopa (ANTARA News) - Belasan korban tanah longsor yang bermukim di desa Binturu dan Bukit Sutra, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan hingga kini belum diketahui nasibnya. Wartawan foto ANTARA, Moh. Yusran yang berhasil memasuki desa Binturu, sekitar 20 km dari ibukota Kecamatan Larompong, Kamis siang melaporkan, di desa Binturu telah ditemukan tujuh jenazah korban longsoran namun satu lagi belum diketahui nasibnya. Sedangkan di desa Bukit Sutra, lima kilometer dari desa Binturu, baru tiga jenazah yang ditemukan dan telah dievakuasi, sedangkan lebih dari sepuluh korban lainnya belum diketahui nasib mereka. Tim SAR yang teridiri atas anggota kepolisian, TNI dan masyarakat setempat masih terus berupaya mencari korban dengan peralatan seadanya. Selain korban tewas, ada sekitar 5.000 warga di dua desa ini yang belum tersentuh bantuan makanan dan obat-obatan karena akses jalan darat ke kedua desa itu tertutup longsor. Untuk menjangkau Binturu, yang berjarak 20 km dari Larompong, misalnya, tim SAR harus menumpang mobil selama satu jam kemudian berjalan kaki selama dua jam melewati titik-titik longsor yang cukup besar. Sedangkan untuk menjangkau desa Bukit Sutra yang hanya berjarak lima kilometer dari Binturu, dibutuhkan waktu berjalan kaki selama dua jam karena sedikitnya ada 20 titik longsor harus dilewati. Dua desa yang terletak di lereng gunung ini disapu longsoran pada Selasa (24/7) menyusul hujan deras selama sepekan terakhir, mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan ringan. Di desa Binturu, misalnya, sebanyak 43 rumah rusak, 19 di antaranya hancur total, sedangkan di desa Bukit Sutra masih dalam pendataan. Kapolsek Larompong, AKP Alwi mengatakan, hingga Kamis siang, jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor di kecamatan itu telah mencapai 13 orang, namun ia tidak merinci identitas mereka. Banjir bandang dan tanah longsor melanda sedikitnya 30 desa di lima kecamatan, Kabupaten Luwu, sekitar 300 km Utara Makassar, sejak tiga hari terakhir ini. Lebih dari 20.000 warga dilaporkan kini mengungsi di tempat-tempat yang aman dan Pemkab Luwu bekerjasama dengan TNI dan Polri telah mendirikan Posko-posko darurat di berbagai desa tersebut untuk memberikan pelayanan makanan, kesehatan dan tempat berteduh.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007