Denpasar (ANTARA News) - Kunjungan Perdana Menteri Australia John Howard ke Bali akan mampu membawa angin segar bagi dunia pariwisata Pulau Dewata, kata Bupati Badung AA Gde Agung "Ini kunjungan istimewaan, karena Perdana Menteri Australia itu terbang ke Pulau Dewata setelah mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk berhati-hati mengunjungi Indonesia, termasuk Bali," ujarnya di kawasan wisata Nusa Dua, Jumat. Pelarangan Pemerintah Australia kepada masyarakatnya untuk berkunjung ke Indonesia mempunyai makna tersendiri bagi Bali, dan Badung khususnya, yaitu terkait dengan kunjungan wisatawan dari Australia yang banyak menghuni perkampungan turis di Kuta, ujarnya. Gde Agung mengatakan, dapat dimaklumi bahwa Australia sebelumnya mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk berhati-hati ke Bali, dan pelarangan itu sangat merugikan sektor pariwisata, karena turis Australia ke Kuta tidak mengenal musim. Pantai Kuta yang dikenal berpasir putih dengan deburan ombaknya, sangat disenangi peselancar mancanegara terutama asal Australia. Bahkan, Pantai Kuta merupakan obyek wisata favorit untuk dikunjungi karena kawasan pantai ini dianggap sebagai kampung kedua bagi wisatawan Australia. "Kuta sering diplesetkan sebagai kampung orang Australia," kata Gde Agung sambil berharap lewat kunjungan Perdana Menteri Australia kali ini, mampu meyakinkan masyarakat internasional terutama Australia, bahwa Bali layak dan aman untuk dikunjungi. "Perdana Menteri Australia saja sudah datang langsung ke Bali, karena itu tidak ada alasan bagi warga Negeri Kanguru itu untuk ragu-ragu ke Bali," tambah Gde Agung sambil berjanji tetap menjaga Bali agar destinasi pariwisata tetap diperhitungkan di dunia international. Sementara masyarakat internasional yang terbang langsung dari luar negeri ke Bali selama Januari-Juni 2007 sebanyak 745.949 orang, meningkat jika dibandingkan perioda sama 2006 yang tercatat 552.573 orang. Hal itu mencerminkan bahwa masyarakat internasional semakin yakin bahwa keamanan dan kenyamanan saat berlibur di Pulau Dewata akan terjamin, sebab hampir 95 persen masyarakat internasional datang ke Bali bertujuan untuk berlibur. Dari jumlah turis asing ke Bali tersebut, sebagian besar atau 440.956 orang datang dari Asia Pasifik, menyusul pelancong dari Uni Eropa sebanyak 180.949 orang dalam paruh pertama 2007, dan sisanya asal Amerika Serikat dan negara lainnya. Khusus turis Australia ke Bali semester pertama 2007 sebanyak 86.079 orang. Jumlah itu naik 51 persen jika dibandingkan enam bulan pertama 2006 yang hanya 56.798 orang. Orang Australia itu menempati urutan kedua setelah Jepang yang mencapai 158.881 orang. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007