Singapura (ANTARA News) - Kehidupan sosial dan bisnis di Singapura, Selasa, berjalan seperti hari normal lainnya, tanpa ada yang berunjuk rasa, saat berlangsungnya pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

"Kami di Singapura sudah diberi tahu akan ada pertemuan di tempat ini dan ini, kami diminta untuk menghindari jalan-jalan tertentu pada waktu-waktu tertentu, begitu saja," kata warga Singapura, Hannah.

Hannah mengatakan semua warga tetap beraktifitas seperti biasa. Jika ada yang berbeda, hanya mereka yang bekerja di perkantoran dan pertokoan dekat dengan tempat menginap Trump dan Kim.

"Mereka mungkin terkendala masuk kerja karena jalanan ditutup, namun saya yakin para bos akan memahaminya," kata dia.

Baca juga: Saat Donald Trump dan Kim Jong Un berbalas sapa ramah di KTT

Baca juga: Wajah ceria dan detik-detik Donald Trump menyalami Kim Jong Un


Senada dengan Hannah, supir taksi Singapura juga mengatakan pertemuan Trump dan Kim tidak mengubah kebiasaan masyarakat pada hari itu.

"Beberapa jalan ditutup saat-saat tertentu, biasa," kata dia.

Ia juga mengatakan tidak melihat sesuatu yang khusus di sekitar tempat pertemuan Trump dan Kim di Pulau Sentosa, melainkan hanya penjagaan yang diperketat.

"Kendaraan tidak boleh melintas," kata dia.

Sementara itu, jalan di depan Istana juga nampak lengang, seperti hari kebanyakan.

Nampak senjumlah polisi dengan senapan panjang berjaga-jaga hingga ke halaman luar istana.

"Tapi ini penjagaan normal, hari-hari biasa juga begitu," katanya.

Baca juga: Trump bilang KTT "amat sangat baik", Kim berkata "seluruh dunia menyaksikan"

Baca juga: Pakar bahasa tubuh analisis salaman Trump dan Kim; awalnya mereka grogi

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018