Magelang (ANTARA News) - Autopsi terhadap Pailah (65), korban meninggal dalam kejadian luar biasa (KLB) yang masih misterius di lereng Gunung Andong, Kabupaten Magelang, baru bisa diketahui hasilnya pada pekan depan. Pailah korban meninggal yang kesembilan dalam kejadian itu, pada Jumat akhirnya diautopsi oleh tim Labfor Polda Jateng di ruang jenazah RSU Tidar Magelang. "Autopsi dilakukan untuk mengetahui agar kami segera menemukan perkiraan paling mendekati penyebab KLB ini," kata Direktur RSU Tidar magelang, dr. Pantja Kuntjara, M.Kes. Hingga saat ini, katanya, belum diketahui hasil autopsinya. Diperkirakan dalam satu hingga dua pekan mendatang baru diketahui hasilnya. Ia mengatakan, dari 15 korban yang dirawat di RSU Tidar, dua di antaranya meninggal dunia, yakni Pailah (65) meninggal Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 WIB dan Ngatemi (40) meninggal pukul 11.35 WIB sebagai korban meninggal dunia yang ke-10. "Hingga saat ini masih ada 13 korban yang dirawat di RSU Tidar, satu di antaranya masih dirawat di ruang ICU dan dalam kondisi koma, yakni Nuryati (56)," katanya. Ditanya seputar kondisi korban yang sebagian besar mengalami gangguan hati, ia mengatakan, penyebabnya bisa karena intoksitasi maupun inveksi. "Yang kita khawatirkan kalau terjadi proses inveksi dan ada penyebaran lebih lanjut," katanya. Ia mengatakan, untuk mencegah terjadinya penularan maka dilakukan proteksi yang ketat, termasuk pada jenazah yang diperlakukan seolah-olah kemungkinan ada penularan. "Untuk mencegah kemungkinan terjadi penularan, maka jenazah kita perlakukan seperti kasus flu burung," katanya. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007