Jakarta (ANTARA News) - Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara mengharapkan Lebaran 2018 sebagai langkah awal untuk melakukan berbagai kebaikan dalam kehidupan bersama.

"Alhamdulillah kita masih diberikan nikmat untuk bisa berkumpul, mudah-mudahan ini menjadi awal kebaikan dan kenikmatan kita semua ke depannya," kata pengurus Mushalla Al Ma`mur Kampung Akuarium, Ujang Jasimin, saat memberikan sambutan dengan suara terdengar haru, sebelum Shalat Idul Fitri 1439 Hijriah di tempat itu di Jakarta, Jumat

Dengan beralas terpal seadanya dan karpet mushala, pada pukul 06.45 WIB, warga setempat melakukan Shalat Id. Hadir pula warga yang bermukim di luar Kampung Akuarium, termasuk aktivis hak asasi manusia Ratna Sarumpaet.

Sejak subuh, warga yang bermukim di tiga blok tempat penampungan (shelter), yakni A, B, dan C, mulai berkumpul di lapangan depan Mushalla Al Ma`mur di lingkungan tersebut untuk menunaikan Shalat Idul Fitri.

Shalat Id berlangsung dengan khidmat di tempat itu, dengan khatib berpesan agar warga saling memaafkan pada Hari Lebaran supaya kehidupan di Kampung Akuarium lebih baik pada masa mendatang.

Suasana kemeriahan juga terasa di kampung tersebut, ketika maum muslim merayakan Idul Fitri.

Koordinator Wilayah Kampung Akuarium Dharma Diani mengatakan Lebaran 2018 bagi sebagian besar warga Kampung Akuarium memang menjadi titik balik mereka dalam perjuangan selama ini untuk mendapatkan hunian di lokasi tersebut.

"Tahun 2018 ini memang menjadi titik balik kami yang ditandai dengan selesainya pembangunan `shelter` pada Maret dan rampungnya mushalla pada Mei lalu. Dengan itu semua, kami seperti diakui lagi sebagai manusia dan kami berharap ke depannya kondisi kami lebih baik lagi," kata dia.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2016 menggusur bangunan liar di empat wilayah di dekat Pelabuhan Sunda Kelapa. Keempat wilayah yang dianggap sebagai pemukiman kumuh itu, antara lain Kampung Luar Batang, Pasar Ikan, Kampung Akuarium, dan kawasan Pasar Ikan.

Warga korban gusuran yang ber-KTP DKI Jakarta diarahkan untuk menempati sejumlah rumah rusun.

Namun, kini Pemprov DKI mendirikan "shelter" sebagai tempat penampungan sementara bagi warga korban gusuran itu.

Baca juga: Cerita dari warga Kampung Akuarium setelah setahun digusur

Baca juga: Pidato Anies di Kampung Akuarium yang dulu digusur Ahok

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018