Milan (ANTARA News) - Seorang pilot British Airways mengusir seorang emir Qatar keluar dari sebuah pesawat terbang tujuan London di Milan setelah penumpang tersebut berkeberatan atas teman duduk tiga kerabat wanita dalam rombongannya, kata seorang jurubicara perusahaan penerbangan itu Jumat. Insiden itu, yang menyebabkan penundaan hampir tiga jam, terjadi di bandara Linate Milan pada Kamis sore ketika pesawat tersebut bersiap-siap lepas landas. Pesawat itu bergerak menuju landasan pacu untuk lepas landas ketika pria tersebut, yang diidentifikasi di Corriere della Sera pada Jumat sebagai Bader Bin Khalifa Al-Thani, seorang anggota keluarga kerajaan Qatar, bangkit dari tempat duduk untuk meminta para penumpang pria yang tidak memiliki pertalian dalam rombongannya untuk pindah. Meski terjadi negosiasi alot, pria-pria itu menolak, kata jurubicara British Airways itu kepada AFP. Kapten pesawat kemudian memutuskan memerintahkan syeikh tersebut dan keluarganya -- rombongan lima orang -- untuk turun dari pesawat. Keberangkatan 117 penumpang lain terpaksa tertunda karena semua bagasi harus dikeluarkan dari pesawat dan melewati pemeriksaan keamanan lagi, kata jurubicara itu. Pesawat itu akhirnya lepas landas pukul 18.30 waktu setempat, sementara emir tersebut dan keluarganya menunggu sebuah pesawat Alitalia. British Airways tidak berniat melanjutkan masalah itu. "Peristiwa seperti ini terjadi dari waktu ke waktu, khususnya pada selebritis," kata jurubicara itu. Seorang pejabat bandara Milan juga meremehkan insiden tersebut. "Apa yang terjadi di sebuah pesawat berada di bawah tanggung jawab langsung kapten. Dalam kasus ini itu merupakan sebuah masalah diplomatik," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007