Banda Aceh (ANTARA News) - Para pengemis yang selama ini mangkal di sejumlah persimpangan rambu-rambu lalu lintas kota Banda Aceh, ternyata pada Sabtu menghilang seiring dengan kunjungan Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, yang membuka acara Kongres Saudagar Aceh Serantau (KSAS). Sejumlah lokasi, seperti Simpang Lima, Simpang Jam dan Simpang Kodim, yang biasanya banyak terlihat pengemis berkeliaran tidak nampak mulai pagi hingga Sabtu siang. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (BPMKS) Kota Banda Aceh, Purnama, menyatakan bahwa menghilangnya para pengemis itu bukan karena kunjungan Wapres, tapi akibat kegiatan penertiban rutin setiap minggu . "Jadi, setiap minggu, Kantor BPMKS dan Dinas Penertiban Peraturan Daerah bekerja sama melakukan penertiban. Setelah kita kumpulkan, mereka kita bina, antara lain memberi pengertian bahwa apa yang dilakukan tidak baik," ujarnya. Ia mengemukakan, pihaknya juga minta kepada mereka untuk kembali ke daerah masing-masing, untuk mencari penghidupan yang lebih layak, karena seluruh pengemis yang ada di Banda Aceh itu berasal dari luar, bahkan ada yang datang dari Sumatera Utara. Sebanyak 33 orang pengemis yang dijaring oleh Dinas Peperda, tidak ada satu orang pun yang merupakan penduduk Banda Aceh. Ketika ditanya apakah mereka diberi bantuan modal, Purnama, menyatakan, Pemko tidak bisa memberikan bantuan modal, karena mereka bukan penduduk Banda Aceh. "Seandainya mereka penduduk Banda Aceh, kita akan bantu modal usaha. Ini sudah kita lakukan terhadap dua pengemis, dan sekarang sudah bisa berusaha sendiri," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007