Palu (ANTARA News) - Pihak Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satkorlak PBP) Sulawesi Tengah menyatakan jumlah korban tewas akibat banjir bandang disertai tanah longsor di Kabupaten Morowali sebanyak 31 orang, setelah Sabtu siang kembali Tim SAR menemukan dua jenazah lagi dalam timbunan lumpur di desa Ueruru dan Boba, kecamatan Bungku Utara. Sementara yang belum diketemukan atau dinyatakan hilang dan diduga telah meninggal dunia tercatat tinggal sekitar 41 orang. Klarifikasi ini dilakukan juru bicara Satkorlak PBP Sulteng, Kasman Lassa, menanggapi simpang-siurnya data korban tewas dan hilang dalam peristiwa bencana banjir dan tanah longsor di kabupaten hasil pemekaran dari wilayah Poso ini. Ia mencontohkan, jumlah korban yang tewas akibat banjir dan tanah longsor pada tiga kecamatan di Morowali, yaitu Mamosalato, Soyo Jaya dan Bungku Utara sebagaimana yang dilansir beberapa media elektronik dan cetak sudah lebih 80-an orang. "Angka ini begitu sangat mencolok dengan data yang diperoleh oleh petugas dari berbagai institusi resmi yang turun langsung melakukan pendataan di lapangan, sehingga perlu kami klarifikasi," tuturnya. Dalam konferensi pers di posko Satkorlak PBP Sulteng di Bandara Mutiara Palu beberapa jam lalu yang dihadiri belasan wartawan dari berbagai media massa, Lassa mengatakan angka korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor hingga Sabtu pukul 16:00 Wita baru 29 orang dan yang dinyatakan hilang sebanyak 43 orang. Data resmi yang diberikan kepada wartawan ini berdasarkan hasil verifikasi idenditas para korban yang dilakukan oleh Satlak PBP Kabupaten Morowali, Satkorlak PBP Sulteng, pihak kepolisian setempat, dan Bakornas yang petugasnya turun langsung melakukan pendataan. Selain itu, data-data mereka yang sudah meninggal dunia dan masih dinyatakan hilang tersebut terlebih dahulu dihimpun dari berbagai pihak terkait dan dibuatkan administrasinya, selain dikonfirmasikan kepada pihak keluarga yang bersangkutan untuk menemukan kebenaran. Namun satu jam seusai konferensi pers tersebut, Satkorlak PBP Sulteng menerima informasi adanya tambahan dua korban meninggal dunia, sehingga menurunkan lagi jumlah korban yang dilaporkan hilang. Lassa yang juga Karo Infokom Pemprov Sulteng juga menjelaskan, para korban yang tewas itu berasal dari lima desa antara lain 23 orang berasal dari desa Uweruru, lima desa Boba, masing-masing satu orang dari desa Bambosobone, Lemo, dan Tanggul. Khusus korban yang dinyatakan hilang dan belum diketahui nasibnya berasal dari desa Uweruru 31 orang dan Boba 12 orang. Selain mengklarifikasi jumlah korban, Lassa juga mengatakan jumlah pengungsi yang kini berada di sejumlah titik penampungan sementara tercatat hanya 378 orang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007