Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, tindakan dirinya melaporkan mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Ma`arif ke Polda Metro Jaya untuk memberikan pelajaran yang baik bagi masyarakat di seluruh tanah air yang menjadi korban fitnah dan berita yang tidak benar. "Saya tidak ingin banyak orang di negeri ini yang mungkin mengalami nasib seperti saya, menjadi korban fitnah dan berita-berita yang tidak benar," kata Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono usai melaporkan Zaenal Ma`arif di Sentra Pelayanan Kepolisian Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu sore. Menurut Presiden, terkadang ada orang yang tidak berdaya, tidak tahu harus melapor kemana serta mungkin takut biaya mahal. "Karena itu, saya melakukan gerakan moral sebagai warga negara, mari apabila seseorang dicemarkan nama baiknya apalagi pada tingkat yang sangat berlebihan, gunakan pintu keadilan dan hukum untuk menyelesaikannya dengan baik," katanya. Presiden Yudhoyono mengatakan dirinya melaporkan Zaenal Ma`arif ke Polda atas tuduhan pencemaran nama baiknya dalam kapasitas sebagai pribadi warga negara, dan bukan sebagai presiden. "Karena itu saya harus mengikuti aturan hukum, dan saya juga tidak menggunakan perangkat negara seperti Kapolri dan Jaksa Agung. Nanti malah keliru, biarkan saya datang sendiri seperti ini," katanya. Presiden menganggap, Zaenal Ma`arif telah mencemarkan nama baiknya dengan pernyataan yang intinya menuduh dirinya telah menikah sebelum masuk Akabri sekian puluh tahun lalu. Pernyataan Zaenal tersebut, lanjutnya, pada kenyataannya telah disiarkan oleh berbagai media massa. "Ini sungguh mencemarkan nama baik, kehormatan, dan harga diri saya serta keluarga," katanya. Karenanya, tambah Presiden, demi tegakknya keadilan dan hukum di tanah air, serta agar tidak terjadi lagi fitnah dan pembunuhan karakter yang sangat merugikan, maka dirinya secara resmi mengadukan persoalan ini secara hukum. Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono yang mengenakan pakaian batik datang ke Mapolda Metro Jaya dengan mengendarai mobil jenis Mercedes Benz dengan bernomor polisi B 1905 BS. Sementara itu, saat dimintai tanggapan mengenai tindakan Presiden Yudhoyono yang melaporkan dirinya ke Polda Metro Jaya, Zaenal Ma`arif mengatakan, pengaduan tersebut seharusnya tidak hanya dilakukan untuk dirinya. Tetapi juga pihak lain yang menuding secara langsung bahwa Presiden Yudhoyono pernah menikah. "Saya justru belum pernah menuding secara langsung," ujar Ma`arif. Dia mengatakan, apa yang terjadi pada dirinya dan Presiden Yudhoyono merupakan pertarungan antara durian dan mentimun. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, dia mengatakan, akan mengikuti ketentuan yang berlaku jika memang ada pemanggilan dari pihak kepolisian terkait dengan pelaporannya oleh Presiden Yudhoyono. Ma`arif mengatakan, rencananya akan membawa bukti atas tuduhannya kepada Presiden ke DPR, Senin (30/7). Namun, dia mengatakan, tidak akan menyerahkan bukti tersebut kepada Ketua DPR RI Agung Laksono, tetapi kepada beberapa Wakil Ketua DPR.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007