Moskow (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmud Abbas tiba di Moskow, Minggu, untuk kunjungan tiga hari yang bertujuan mendorong Rusia mengambil peranan lebih besar dalam upaya perdamaian Timur Tengah, kata Kantor Berita Itar-Tass. Abbas "menekankan pentingnya lawatan ke Rusia dan berniat mengkaji perkembangan keadaan di Timur Tengah dan wilayah-wilayah Palestina dengan para pemimpin Rusia", kata Ahmed Musleh Saler, seorang pejabat di Kedutaan Besar Palestina di Moskow, kepada Itar-Tass. Pemimpin Palestina tersebut akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov selama kunjungannya itu. Rusia berusaha meningkatkan peranannya dalam permasalahan Timur Tengah, namun Putin dan Abbas memiliki perbedaan-perbedaan yang berarti. Rusia adalah satu-satunya anggota kwartet perdamaian Timur Tengah yang menjaga hubungan baik dengan kepemimpinan Abbas dan saingannya, Hamas, yang dianggap oleh AS dan Uni Eropa sebagai sebuah kelompok teroris. Abbas tidak menghargai sikap Rusia yang menjaga hubungan baik dengan Hamas, saingan sengit Partai Fatah kubunya di wilayah-wilayah Palestina, kata sejumlah analis. Perundingan itu dilakukan di tengah upaya-upaya untuk memberikan dorongan baru kepada kwartet perdamaian, antara lain dengan pengangkatan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sebagai utusan baru kelompok tersebut. Kwartet perdamaian terdiri dari Rusia, AS, Uni Eropa dan PBB. Kunjungan Abbas itu juga dilakukan menjelang konferensi Timur Tengah yang dijadawalkan berlangsung September atas prakarsa Presiden AS George W. Bush. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007