Bengkulu (ANTARA News) - Gubernur Bengkulu, Agusrin Maryono Najamuddin, mengemukakan bahwa dirinya akan membicarakan masalah kompensasi Hutan Lindung (HL) dengan pemerintah Amerika Serikat (AS), dan dua mantan Presiden AS, yakni Jimmy Carter dan Bill Clinton. "Kalau tidak ada halangan pada 23 Agustus 2007 saya akan berangkat ke AS memenuhi undangan Pemerintah AS, dan pada kesempatan pembicaraan dengan Pemerintah AS, saya akan membicarakan masalah kompensasi HL itu," katanya di Bengkulu, Senin. Selama berada di AS, Agusrin dijadwalkan menginap di kediaman Jimmy Carter dan Bill Clinton, kemudian melakukan pembicaraan dengan kedua mantan Presiden AS itu. "Kita harapkan setelah pembicaraan itu ada perhatian bagi Indonesa, dan khususnya untuk Bengkulu dan daerah lain yang memiliki hutan lindung agar mendapatkan kompensasi," katanya. Ia mengaku cukup optimistis akan ada tanggapan, apalagi Bill Clinton selama ini sangat peduli terhadap isu pemanasan global akibat pemanasan menyusul rusaknya hutan di dunia. Dalam kesempatan itu, Agusrin juga akan memaparkan kondisi Bengkulu yang masih miskin karena tidak bisa mengelola potensi yang ada, terutama bahan tambang sebab berada di kawasan HL. "Kita ini miskin, dan kemiskinan itu karena potensi yang ada tidak bisa dieksploitasi sebab berada di HL yang tidak boleh digarap dan dijadikan sebagai paru-paru dunia," katanya. Untuk itu, ia mengemukakan, sangat wajar kalau Bengkulu mendapat kompensasi dari dunia atas keberadaan HL itu. Dana kompensasi tersebut untuk memberdayakan masyarakat, agar bisa berusaha tanpa merusak hutan. Agusrin mengaku akan mengajukan nilai kompensasi senilai Rp2,9 triliun per tahun, dan hal itu cukup layak untuk HL yang ada di daerah itu. Dua pertiga dari 1,9 juta wilayah Bengkulu merupakan HL. Mengenai biaya keberangkatan ke AS, ia mengemukakan, semuanya ditanggung oleh pemerintah negara itu, dan tidak sepeser pun dana yang keluar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Pemerintah AS telah menganggarkan dana sekitar Rp500 juta untuk biaya keberangkatan saya ke sana," katanya. Keberangkatan Agusrin ke AS dalam kaitan program "Internasional Visit Leaderships". Ada beberapa kepala pemerintahan/gubernur dari negara lainnya, namun untuk kawasan Asia Tenggara hanya Gubernur Bengkulu. "Jadi, saya diundang selain sebagai Gubernur Bengkulu, juga ditunjuk mewakili Indonesia dan Asia Tenggara," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007