Jakarta (ANTARA News) - Setelah mendatangi pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Zaenal Ma`arif, Wakil Ketua DPR yang memasuki masa Pergantian Antar-Waktu (PAW) mengakhiri perjalanan keliling satu harinya di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) sambil menenteng amplop. Zaenal tiba di Gedung MK sekitar pukul 13.15 WIB, Jakarta, Senin, sambil menenteng amplop berwarna putih bertuliskan "rahasia". Ia langsung naik ke lantai tiga Gedung MK untuk menemui Panitera MK, dan menyerahkan amplop putih yang berukuran cukup besar tersebut. Zaenal yang didampingi kuasa hukumnya, Achmad Mihdan, ditemui oleh Panitera MK, Wiryanto. Ia sama sekali tidak berkomentar tentang isi amplop yang diserahkan tersebut. Mengenai tujuan kedatangannya ke MK, pria yang mengenakan setelan safari abu-abu itu hanya mengatakan, menyerahkan bukti-bukti tentang masalah Presiden. "Karena yang dulu saya tahu, yang 'ngetok' sah tidaknya adalah Mahkamah Konstitusi," ujarnya. Ia mengemukakan, tidak memiliki target apa-apa untuk tujuannya ke MK, dan menyerahkan penilaian terhadap dokumen yang diserahkannya kepada Ketua MK, Jimly Asshiddiqie. "Saya tidak punya target apa-apa. Saya punya bukti bahwa Pak Presiden melakukannya. Biar Jimly langsung yang melihat," katanya. Pada Minggu (29/7), Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono selaku pribadi (warganegara) melaporkan Zaenal Ma'arif ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik berkaitan dengan tuduhan Zaenal bahwa Presiden Yudhoyono telah menikah sebelum memasuki akademi militer. Zaenal kemudian merespon laporan itu dengan melaporkan balik ke Polda Metro Jaya, serta menyerahkan bukti pernikahan Yudhoyono kepada DPD, DPR dan MK. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007