Jakarta (ANTARA News) - Bertahun-tahun setelah kehadirannya di Indonesia, Xiaomi mulai melirik tren swafoto dengan membawa Redmi S2.

Xiamo mengkhususkan Redmi S2 sebagai spesialis swafoto, huruf “S” di seri ini memang berarti “Selfie”, ditujukan bagi penggemar mereka yang menyukai swafoto dengan kamera depan.

ANTARA News berkesempatan mencoba memakai Redmi S2 selama beberapa waktu, berikut ulasannya.

Bodi dan rancangan
Salah satu syarat utama ponsel yang menyasar segmen swafoto adalah bodi yang nyaman digenggam dengan satu tangan, Xiaomi memenuhinya dengan menghadirkan badan ponsel berukuran 6.33 x 3.04 x 0.32 inci dengan bobot yang cukup ringan 170 gram.

Material yang digunakan di bodi ponsel dicampur dengan plastik sehingga ponsel terasa cukup ringan, sementara bagian layar sepenuhnya dari gelas.

Layar sentuh Redmi S2 berukuran kurang sedikit dari 6 inci, yakni 5,99 inci rasio 18:9, didukung dengan IPS LCD dan piksel sebesar 720 x 1.440.

Ponsel Redmi seri S ini juga memiliki pemindai sidik jari, sama seperti seri lainnya, sensor terletak di bodi belakang karena ponsel ini tidak memiliki tombol home. Home button Redmi S2 berupa virtual key di dalam layar, bukan di bezel bawah.

Xiaomi tidak menggunakan tampilan layar penuh di seri ini, masih terdapat bezel tipis di kanan dan kiri layar.
Hasil foto kamera belakang Redmi S2. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Perangkat lunak
Xiaomi sudah memasang MIUI9 untuk Redmi S2, perlu pemutakhiran ke versi terkini saat pertama kali mengkatifkan ponsel ini.

Xiaomi memasang sejumlah aplikasi bawaan di ponsel berbasis sistem operasi Android Nougat ini, seperti MIUI Forum, Mi Drop, Video, hingga fitur Screen Recorder untuk mengambil tangkapan layar berupa video.

Xiaomi memberikan beberapa opsi keamanan di ponsel ini, seperti yang dapat ditemui di ponsel menengah dari merk tersebut, yaitu kata kunci berupa angka, pemindai sidik jari dan pemindai wajah.

Pengguna bisa mendaftarkan beberapa sidik jari sekaligus untuk ponsel ini, selain membuka kunci ponsel, sidik jari juga dapat dipakai untuk membuka kunci aplikasi.
Hasil swafoto Redmi S2 mode kamera biasa cukup cerah tanpa bantuan efek Beautify. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Kamera
Kamera, khususnya bagian depan, menjadi fitur unggulan di seri ini. Di seri ini, Xiaomi memperbesar sensor kamera depan dibandingkan kamera belakang.

Kamera selfie Redmi S2 dibekali sensor sebesar 16MP bukaan 2.0, memiliki fitur unggulan berupa mode Portrait Selfie yang dapat menghasilkan gambar dengan efek bokeh.

Tidak seperti merk lainnya yang memasang kamera ganda di depan untuk hasil swafoto dengan efek bokeh, Xiaomi mengandalkan kecerdasan buatan untuk memberikan latar belakang yang kabur di foto.

Saat mengaktifkan ikon bergambar manusia di tengah atas di kamera depan, pengguna akan melihat notifikasi “depth effect”, menandakan foto diberi efek kedalaman agar hasil foto terdapat bidang yang kabur.

Karena menggunakan AI, efek bokeh ini dapat digabungkan dengan filter otomatis yang terdapat di kamera ponsel,  juga dengan efek “Beautify” jika ingin tampilan kulit yang lebih cerah.

Kecerdasan buatan di kamera depan juga dapat mengenali dua wajah sekaligus ketika mengaktifkan mode Portrait Selfie. Hasil foto selfie dengan Redmi S2 cukup cerah tanpa memakai fitur “Beautify”. 
 
Hasil swafoto dengan Redmi S2 dengan mode Portrait Selfie. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)

Selain memakai AI Portrait Selfie dan Beautify, Redmi S2 memiliki kecerdasan buatan Low-Light Selfie untuk mengambil swafoto di cahaya redup.

ANTARA News mencoba ber-swafoto di taman saat malam hari, dengan pencahayaan mengandalkan bantuan lampu taman tanpa mengaktifkan lampu flash di kamera depan. Hasil foto cukup terang dan titik-titik noise tidak begitu banyak saat foto diperbesar di ponsel.
Hasil swafoto dengan Redmi S2 di kondisi cahaya redup tanpa bantuan lampu flash. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Meski pun memasukkan jargon selfie ke Redmi S2, Xiaomi justru memasang kamera ganda 12MP dan 5MP, yang juga memiliki fitur Portrait Photography yang diperkenalkan di Mi A1 beberapa waktu lalu.

Efek bokeh di kamera belakang mengandalkan kamera belakang dibantu dengan kecerdasan buatan, salah satu kemampuannya adalah mengenali dua subjek gambar.

Sayangnya, Xiaomi tidak memiliki fitur untuk menambah atau mengurangi tingkat kekaburan gambar pada hasil foto.
 
Hasil foto kamera belakang Redmi S2 dengan mode Portrait Photography. (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)

Performa
Xiaomi memakai chipset seri 6 dari Qualcomm, Snapdragon 625 di Redmi S2, dipadukan dengan Octa-core 2.0 GHz Cortex-A53 dan GPU Adreno 506. Versi yang beredar di Indonesia saat ini adalah RAM 3GB dengan kapasitas penyimpanan internal 32GB.

Ponsel ini cukup nyaman digunakan meski pun pengguna banyak memasang aplikasi tambahan, baik aplikasi on-demand untuk menunjang aktivitas sehari-hari hingga beberapa game ringan.

Performa ponsel ini didukung dengan baterai sebesar 3.080mAh, namun, charger bawaan dari ponsel ini belum mendukung untuk fast charging, ANTARA News memerlukan sekitar 2 jam untuk mengisi baterai dari kondisi 0 ke 100% dalam kondisi standby dan tidak dipergunakan selama pengisian ulang.

Redmi S2 dijual seharga Rp 2,399 juta sejak Mei lalu.
 

Oleh Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018