Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyiagakan 330 personel Manggala Agni dan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhutla) beserta sarana prasarana pendukungnya di Sumatera Selatan menjelang penyelenggaraan pesta olahraga Asian Games 2018, yang berlangsung di Jakarta dan Palembang pada Agustus.

Kepala Sub Direktorat Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sunarno di Jakarta, Kamis, mengatakan pemerintah terus berupaya mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan.

Khusus di Sumatera Selatan, ada sejumlah 303 personel Manggala Agni disiagakan di empat Daerah Operasi (Daops) yaitu Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Lahat.

Personel Brigade Dalkarhutla di Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan dan Balai Taman Nasional Berbak Sembilang serta dari KPHP yang berada di Sumatera Selatan juga ikut siaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Di samping itu, menurut Sunarno, ada dukungan 669 personel Manggala Agni yang disiagakan di provinsi rawan di sekitar Sumatera Selatan seperti di Sumatera Utara, Jambi, dan Riau.

Sunarno menjelaskan bahwa dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan pemerintah telah melaksanakan patroli terpadu dengan melibatkan TNI, POLRI, Manggala Agni, dan aparat desa atau Masyarakat Peduli Api (MPA). Patroli terpadu di Sumatera Selatan telah dilaksanakan sejak Mei 2018 dan akan berakhir Oktober 2018.

Patroli terpadu mengaktifkan 50 posko desa yang menjangkau hingga 177 desa rawan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.

"Selain patroli terpadu, KLHK juga terus melakukan sosialisasi dan kampanye pencegahan karhutla. Selain itu terus memperkuat kapasitas masyarakat dengan membentuk MPA di desa-desa rawan. Sejauh ini di Sumatera Selatan telah dibentuk 64 regu MPA dengan jumlah personil 960 orang," kata Sunarno.

KLHK bersama-sama dengan Satgas Provinsi juga melakukan patroli udara menggunakan helikopter yang telah disiagakan di Provinsi Riau dan Sumatera Selatan.

Patroli udara menyisir daerah-daerah rawan terutama yang berada di area yang sulit dijangkau sehingga indikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan dapat segera terpantau dan ditangani.

Berdasarkan informasi dari Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, pada Rabu (27/6) pukul 20.00 WIB tidak terpantau adanya titik panas dari citra satelit pengamat.

Baca juga: Pencegahan Karhutla lebih awal jelang Asian Games
Baca juga: Ancaman kabut asap saat Asian Games? Ini kata dirjen kementerian lingkungan

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018