Mexico (ANTARA News) - Sebanyak 133 politikus telah terbunuh menjelang pemilihan di Meksiko yang akan digelar pada Minggu, ungkap perusahaan konsultan Etellekt.

Sejumlah pembunuhan tersebut - sebagian besar adalah politikus setempat, yang paling sering dilakukan oleh kartel narkoba Meksiko - tercatat terjadi antara September saat pendaftaran kadidat dibuka, dan penutupan masa kampanye pada Rabu, ketika seorang wali kota sementara dibunuh di negara bagian barat Michoacan.

Para korban termasuk dari 48 kandidat yang mencalonkan diri - 28 tewas selama kampanye utama dan 20 selama kampanye pemilihan umum, kata Etellekt kepada AFP pada Kamis (28/06).

Perusahaan konsultan Etellekt telah melakukan sebuah studi terkait dengan kekerasan dalam pemilihan.

"Kekerasan ini telah terkonsentrasi di tingkat lokal. Sedikitnya 71 persen dari serangan ini telah menargetkan para pejabat terpilih dan kandidat yang mencalonkan diri untuk jabatan di tingkat lokal," kata direktur perusahaan tersebut, Ruben Salazar.

"Ini adalah hasil dari masalah pemerintahan yang sangat serius di tingkat lokal," katanya kepada radio Meksiko, Formula.

Hanya satu korban yang mencalonkan diri untuk jabatan federal, sambungnya.

Sejauh ini, itu pemilu paling brutal yang pernah terjadi di Meksiko, yang juga mencatat rekor pembunuhan sebanyak 25.339 orang tahun lalu.

"Dalam pemilu 2012... hanya ada sembilan politikus yang dibunuh dan satu kandidat, menurut catatan kami," ucap Salazar, demikian dilansir AFP.
 

Penerjemah: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018