Jakarta (ANTARA News) - Rapat konsultasi pimpinan DPR dengan pimpinan fraksi-fraksi DPR di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu, gagal menetapkan pengganti Zaenal Maarif utuk posisi Wakil Ketua DPR RI karena terjadi perdebatan tajam di antara fraksi-fraksi. Ketua DPR Agung Laksono seusai rapat konsultasi menjelaskan, masih terjadi perbedaan pandangan dan pendapat fraksi-fraksi sehingga belum bisa ditetapkan solusi setelah Zaenal Maarif diganti. Ada fraksi yang menginginkan kursi Zaenal tetap diberikan kepada Fraksi PBR, namun ada juga yang menginginkan agar dilakukan pengisian berdasarkan azas proporsional jumlah kursi di DPR. Namun ada yang berpendapat agar kursi Zaenal dikosongkan saja. Akibat adanya perbedaan tajam mengenai formulasi pengisian jabatan Wakil Ketua DPR, rapat konsultasi tersebut `deadlock" sehingga persoalan ini akan dibicarakan lagi dalam rapat konsultasi yang akan datang. Namun Agung tidak menjelaskan kapan rapat konsultasi lanjutan akan dilaksanakan untuk menyelesaikan persoalan itu. Agung menjelaskan, dengan belum adanya kesepakatan di antara fraksi-fraksi, maka persoalan pengisian jabatan yang ditinggalkan Zaenal Maarif untuk sementara diendapkan. Fraksi-fraksi diharapkan menjalin lobi atau kesepakatan mengenai alternatif penyelesaian persoalan. "Diharapkan sebelum masa reses berakhir (pada 15 Agustus 2007), persoalan ini sudah dapat diselesaikan. Lobi-lobi diharapkan dapat menentukan alternatif solusi terbaik," kata Agung. Meskipun terjadi perbedaan pendapat yang tajam, Agung menyatakan, rapat berlangsung dalam suasana demokratis dan tetap sesuai koridor. "Perdebatan memang cukup seru, tetapi tidak ada yang keluar dari koridor," katanya. Agung menegaskan, pengendapan persoalan pengisian jabatan Wakil Ketua DPR ini bukan tanpa batas waktu. Pengendapan persoalan ini hingga waktu yang belum ditentukan, tetapi bukan tanpa batas. "Mudah-mudahan tidak terlalu lama," katanya. Fraksi-fraksi di DPR masih berebut kursi Zaenal. Fraksi PPP dengan 58 kursi dan Fraksi Partai Demokrasi (PBR) dengan 60 merasa paling berhak menempati posisi Zaenal Maarif karena jumlah kursinya. Sedangkan Fraksi Partai Bintang Reformasi (PBR) tetap bertahan pada sikapnya bahwa kursi Zaenal tetap hak PBR karena Zaenal menjadi Wakil Ketua DPR atas nama PBR. Fraksi PKB mendukung PBR untuk menempatkan kadernya di pimpinan DPR setelah terjadi recall terhadap Zaenal Maarif.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007