Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah pada 2008 akan mengucurkan dana bantuan pembangunan infrastruktur masing-masing Rp250 juta kepada 15.500 desa tertinggal di seluruh Indonesia, kata Menko Kesra Aburizal Bakrie, di Jakarta, Rabu. Ia menjelaskan, Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) yang akan menyalurkan dana bantuan itu bukan hanya diperuntukkan bagi pembangunan rumah untuk rakyat miskin di pedesaan, tapi juga mengikuti usulan dari penduduk setempat apa yang harus dibangun di tempat mereka. "Kalau mereka merasa dibangunkan jembatan, jalan-jalan desa, dan saluran irigasi, dana ini bisa membiayainya," kata menteri yang akrab disapa Ical itu. Menurut dia, konsep penyaluran dana PPIP akan lebih mengutamakan aspirasi penduduk desa, usulan dari "bawah" yang bakal didengar dan diwujudkan. Turut menjelaskan kondisi desa-desa tertinggal dan miskin, Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) Lukman Edy yang mengatakan, "Sekitar 55 persen kabupaten di seluruh Indonesia termasuk kategori kabupaten tertinggal." Kabupaten-kabupaten itu hanya menyumbangkan 14,4 persen GDP Nasional, dan tingkat pertumbuhan ekonominya juga di bawah rata-rata nasional. "Bila rata-rata pertumbuhan nasional mencapai sekitar 63 persen, maka kabupaten tertinggal ini hanya tumbuh sekitar 4 persen," ujarnya. Sementara itu Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Yusuf Asy`ary menyebutkan bahwa saat ini rakyat miskin, terutama yang penghasilannya di bawah UMR (Upah Minimal Regional), sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah dalam hal pengadaan rumah yang layak. "Ke depan, pemerintah akan lebih banyak turun membantu masyarakat di lapisan bawah. Kalau perlu pemerintah akan memberikan fasilitas rumah sewa kepada mereka, tapi tentu ini membutuhkan perhitungan yang lebih lanjut," kata Yusuf. Dalam kesempatan itu ia juga memaparkan data terbaru KPR subsidi pada tahun 2007 yang naik. Hingga tengah tahun ini, sudah ada 42.095 KPR subsidi. Angka ini jauh lebih besar daripada data tahun 2006 yang hanya 17.620. "Walaupun ada pertumbuhan, tapi tentu ini belum mencapai target kita semua ... masih proses," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007