Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada Rabu (4/7/2018), melaksanakan pembayaran pelunasan obligasi berdenominasi rupiah sebesar Rp2 triliun.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis, mengatakan, pelunasan obligasi itu komitmen Garuda Indonesia untuk memenuhi kewajiban perseroan terkait penerbitan surat hutang tersebut.

"Seiring dengan peningkatan kinerja perusahaan, Garuda Indonesia akan selalu memenuhi kewajiban secara tepat waktu dan memenuhi seluruh komitmennya kepada para investor," kata Pahala.

Obligasi tersebut memiliki tenor selama lima tahun dari periode 2013 ? 2018 dengan pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo dengan tingkat suku bunga sebesar 9,25 persen per tahun dan dibayar setiap tiga bulanan.

Perolehan penawaran obligasi sebesar Rp2 triliun yang dilakukan pada 2013 yang lalu, merupakan bagian dari aksi korporasi perseroan dalam rangka program ekspansi perusahaan dan peremajaan armada.

Adapun tujuan penggunaannya terdiri dari 80 persen pembayaran uang muka pembelian pesawat dan 20 persen digunakan sebagai modal untuk pembayaran sewa pesawat.

"Sejalan dengan optimalisasi kinerja keuangan Perseroan, pada kuartal 1-2018 Garuda Indonesia berhasil menekan kerugian maskapai hingga sebesar 36,5 persen menjadi 64,3 juta dolar AS atau setara Rp868 miliar dengan kurs Rp13.500," katanya.

Pahala menjelaskan perusahaan juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan operasional sebesar 7,9 persen menjadi 983 juta dolar AS atau setara Rp13,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 910,7 juta dolar AS.

Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018