Boyolali (ANTARA News) - Fosil kaki gajah yang ditemukan warga setempat di Sungai Kedung Jati, Kelurahan Pakel, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jateng diperkirakan sudah berumur ribuan tahun. "Fosil berupa kaki gajah yang saya temukan tersebut sudah dilaporkan di pemerintah desa (Pemdes) dan saya juga sudah melaporkan ke Museum Sangiran di Sragen," kata Sutiman (30), penemu fosil tersebut, warga Dusun Pringgondani, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, saat ditemui di rumahnya, Kamis. Penemukan fosil itu, Sabtu (28/7), saat dirinya sedang mengairi ladang. Air yang diambilnya dari kubangan di Sungai Kedung Jati hingga mengering. "Saya melihat fosil itu seperti alat penggoreng tengkurap. Ternyata setelah digali berupa tulang pangkal yang besar," katanya. Fosil kaki gajah itu beratnya sekitar 50 kilogram, panjang sekitar 1,1 meter, dan pangkalnya panjang lingkaran sekitar 93 centimeter, dan lingkaran tengah 55 cm, katanya. Fosil itu sekarang masih disimpan di rumahnya. Jika pemerintah akan mengambil, kata Sutiman, dipersilahkan, tetapi dia hanya mengharapkan sedikit imbalan. Menurut petugas Museum di Sangiran, Gunawan, fosil berupa kaki gajah bagian depan itu diperkirakan sudah berumur sekitar empat ribu tahun dan diperkirakan tingginya binatang itu mencapai enam meter. Camat Andong, Sudaryono menyatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk meneliti penemuan fosil kaki gajah tersebut. Muspika Kecamatan Andong langsung melakukan penyidikan, menyusul ditemukannya fosil kaki gajah di Kali Kedung Jati oleh Sutiman warga Dusun Pringgodani. Ia membenarkan adanya penemuan fosil kaki gajah itu. Pihaknya tengah membuat laporan kepada Bupati Boyolali terkait rencana penanganan lebih lanjut. "Kami akan buat laporan terlebih dahulu. Sehingga, kami belum tahu tindak lanjut atas penemuan tersebut," katanya. Pihaknya juga belum bisa mengambil kebijakan terkait penemuan tersebut. Pasalnya, pihak kecamatan masih menunggu kebijakan dari Pemkab Boyolali. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali, Sri Ardiningsih menyatakan, pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan terkait adanya penemuan fosil itu. Pihaknya belum bisa mengambil kebijakan terkait laporan itu. Ditambahkannya, dalam setiap penanganan penemuan fosil itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) di Prambanan.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007