Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Fuad Rahmany, mengimbau para pelaku pasar, agar tidak panik terhadap gejolak pasar saham global yang diakibatkan kekhawatiran atas merosotnya perekonomian Amerika Serikat (AS). "Imbauan saya, para pelaku pasar jangan panik, lihat saja fundamental ekonomi kita masih kuat. Tenang saja, berlakulah dewasa dalam melakukan transaksi," kata Fuad, seusai membuka Seminar Nasional Proses dan Kendala Penerbitan Obligasi Daerah di Jakarta, Kamis. Menurut Fuad, data-data makro ekonomi Indonesia masih menunjukkan kinerja yang baik dan ditunjang kinerja emiten semester pertama 2007 juga membaik. "Fundamental kita bagus, data-data ekonomi kita bagus, inflasi terkendali dan perusahaan mikro juga bagus, kinerjanya bagus, itu saja yang menjadi pegangan," tegasnya. Dia tidak menginginkan terjadi krisis yang diakibatkan oleh kepanikan pasar yang dipicu melemahnya pasar global. "Jangan sampai ada krisis yang disebabkan oleh kepanikan itu sendiri," tambah Fuad. Dia menambahkan bahwa perekonomian dunia itu selalu ada keterkaitan dan itu selalu terjadi. "Ini hanya koreksi saja, momen ini jadikan untuk melakukan ambil untung saja," tegasnya. Fuad menyampaikan hal itu menanggapi situasi "panic selling" (penjualan besar-besaran karena panik) yang melanda Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada Rabu (1/8) sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 100 poin dan berlanjut hingga Kamis (2/8) masih turun. Anjloknya bursa AS Wall Street karena tertekan aksi jual saham unggulan karena data terbaru pasar perumahan AS. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007