Sidoarjo (ANTARA News) - Untuk mengatasi kemacetan yang setiap hari menyelimuti kawasan Porong dan sekitarnya akibat luapan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc., Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo "ngebut" membangun jalur alternatif dan sekarang sudah mencapai 25 persen. Panjang jalur alternatif yang dikhususkan untuk mobil pribadi non bus dan truk tersebut yang akan dibuat untuk memecah kemacetan serta untuk persiapan arus mudik itu sepanjang 18 km. Sejumlah anggota Komisi D DPRD Jatim, Kamis, melihat salah satu jalur alternaktif yang melewati Desa Renokenongo, Kecamatan Porong menembus ke Gempil, Pasuruan. "Peningkatan jalur alternatif ini sangat mendesak untuk mengantisipasi arus mudik lebaran. Kami minta Pemprov Jatim benar-benar memperhatikan masalah ini," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Edi Wahyudi. Jalur alternatif itu akan dibuat dua jalur. Untuk arah Surabaya Malang, melewati Desa Ngaban - Sentul - Glagaharum - Renokenongo - eks tol Gempol - Porong sepanjang 11 km. Sedangkan, untuk arah sebaliknya mencakup wilayah eks tol Gempol - Porong-Renokenongo - Gempolsari dan keluar di lintasan rel KA Kalitengah mencapai delapan km. Kadis Bina Marga Pemkab Sidoarjo Bambang Joelianto saat mendampingi para anggota Komisi D menambahkan, pihaknya telah mengajukan dana untuk peningkatan jalur alternatif ke Pemprov Jatim sebesar Rp3,5 miliar. "Anggaran yang diajukan itu untuk peningkatan jalur di wilayah timur Jalan Raya Porong saja. Tapi, kalau peningkatan juga mencakup wilayah barat Jalan Raya Porong, diperkirakan menghabiskan sekitar Rp4,7 miliar," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007