Jakarta (ANTARA News) - Dutabesar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov mengatakan, sikap Rusia terhadap masalah Kosovo tidak akan berubah, yaitu tidak sepakat dengan pemberian kemerdekaan Kosovo. "Sikap Rusia tetap sama dan masalah Kosovo harus diselesaikan dengan cara damai dan diplomatik melalui perundingan antara dua sisi, yaitu Kosovo dan Serbia," kata Alexander Ivanov di Jakarta hari Kamis. Menurut dia, masalah Kosovo adalah persoalan etnik dan politik amat sulit serta sama sekali tidak memiliki akar agama di dalamnya. "Ini bukan masalah pertengkaran antara Muslim dan Kristen dan akar masalahnya adalah etnik dan politik," katanya. Ivanov mengatakan, keinginan negara Barat memberi kemerdekaan kepada Kosovo pada akhirnya dapat menghasilkan dampak buruk. "Kalau kita memberikan kemerdekaan kepada Kosovo, banyak gerakan separatisme di seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan mengambil contoh pada perkara Kosovo," katanya. Ia melanjutkan, jika Kosovo mendapatkan kemerdekaan, dipastikan akan banyak gerakan separatisme di dunia mengikuti jejak Kosovo dan minta tuntutan kemerdekaan mereka dikabulkan. "Yang ditakutkan adalah kekacauan dan keguncangan terjadi di tempat gerakan separatisme itu berada. Alasan itulah yang membuat Rusia tetap berpegang pada sikap sama mengenai masalah Kosovo," katanya. Masalah Kosovo itu, kata dia, sedang dibicarakan dalam kelompok kontak antarbangsa (ICG) terdiri atas berbagai negara, termasuk Rusia. "Masalah itu untuk sementara dialihkan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa ke ICG, yang diharapkan dapat memberikan saran kepada Dewan Keamanan dalam menyelesaikan masalah berlarut-larut itu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007