Surabaya (ANTARA News) - Juara bertahan dan unggulan teratas asal Jawa Barat, Grand Master (GM) Susanto Megaranto, mempertahankan gelarnya pada Kejuaraan Nasional Catur ke-39 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, yang berlangsung sejak 28 Juli dan berakhir Jumat. Pada babak terakhir (ke-13), Susanto tidak memforsir pikiran dan tenaga dengan hanya bermain remis saat melawan Master Nasional (MN) Suyud Hartoyo asal Bali. Tambahan poin 0,5 tersebut, sudah cukup bagi Susanto untuk merebut juara dan hadiah uang pembinaan Rp10 juta dengan total raihan poin 11, atau unggul 0,5 poin dari Master Internasional (MI) Danny Juswanto (DKI Jakarta). Danny sendiri pada babak terakhir juga bermain "save" dengan memaksa hasil resmi saat melawan MI Taufik Halay (Kaltim). "Begitu saya lihat Danny dan Taufik main remis, saya pun lega dan langsung menawarkan remis saat baru menginjak langkah keempat," ujar Susanto yang meraih gelar Kejurnas 2006 dengan raihan poin 12. "Tampaknya Danny tidak mau ambil iesiko dan pilih main aman. Toh dengan remis dia masih nomor dua," tambahnya. Hingga babak ke-11, Susanto dan Danny Juswanto masih bersaing ketat dan sama-sama mengumpulkan poin 9,5. Namun, pada babak ke-12 yang dimainkan Kamis (2/8) malam, Danny Juswanto gagal menambah poin setelah dijegal Suyud Hartoyo. Sementara Susanto Megaranto sukses mengatasi perlawanan MI Dede Liu (DKI B Jakarta). "Saya unggul kualitas dan bidak atas Dede Liu hingga menang di langkah ke-25," jelas Susanto. Kemenangan Susanto ini melengkapi dominasi Jabar di kelompok senior, setelah wakilnya di putri. MIW Irene Kharisma Sukandar juga merebut juara sehari sebelumnya. Menurut Susanto, kejurnas kali ini jauh lebih ketat dan berat, karena kualitas peserta yang ambil bagian jauh lebih meningkat dibanding 2006. "Rata-rata permainan mereka seimbang, hanya tinggal kepandaian kita mengatur strategi permainan," tambah Susanto. Sementara untuk posisi ketiga kelompok senior, hingga kini masih belum ditetapkan, karena ada empat pecatur yang memiliki poin sama 10, yakni Suyud Hartoyo, MF Awam Wahono (Jabar), GM Herman Suradiradja (Jabar), dan MI Irwanto Sadikin (Kaltim). (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007