Sidoarjo (ANTARA News) - Semburan lumpur baru (buble) yang muncul di belakang PT Pasific Prestress Indonesia (PPI) di Kelurahan Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang bertepatan di belakang pabrik rotan, tampak mengeluarkan cairan berwarna kuning yang diduga mengandung minyak. Cairan berwarna kuning itu keluar bersamaan dengan semburan air yang muncul sejak 30 Juli 2007, dan diduga cairan kuning tersebut merupakan cairan minyak karena pekat bila terkena kulit. Koordinator tim pengawas gas PT Fergaco, Dody Ernawan, saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan cairan kuning tersebut. "Cairan kuning itu bisa dilihat secara kasat mata dan terasa pekat, bila mengenai kulit," ucapnya, Sabtu. Menurut dia, untuk memastikan kandungan yang terdapat dalam cairan kuning tersebut, pihaknya akan memeriksa di laboratorium terlebih dulu. "Tunggu saja hasilnya, apakah minyak atau lainnya," tegasnya. Ia menambahkan, semburan yang terjadi di lokasi baru ini sifatnya fluktuatif. Saat pertama kali keluar tinggi semburan mencapai 30 cm, namun saat diperiksa Sabtu (4/8) siang, ketinggian semburan sudah mencapai 50 cm. Sementara itu, padatnya volume kendaraan yang melintas di jalan Raya Porong, mengakibatkan sebagian jalan mengalami retak-retak, rusak dan ambles, seperti yang terjadi di depan Tugu Kuning Kelurahan Siring. Berdasarkan pantauan di lapangan memperlihatkan keretakan yang terjadi di pertigaan jalan raya itu panjangnya sekitar 15 meter dan ambles sedalam sekitar 15 meter dengan lebar sekitar lima centimeter, yang membuat warga sekitar mengeluhkan kondisi tersebut. "Warga takut keretakan dan amblesnya jalan itu akan merembet pada pemukimannya yang tidak jauh dari lokasi retaknya jalan itu," ucap Supriadi, warga Kelurahan Siring Barat. Menurut dia, kalau itu terjadi mereka tidak akan mendapatkan ganti rugi seperti warga empat desa yang menjadi korban lumpur Lapindo, karena desanya tidak masuk dalam peta terdampak. Saat ini, agar tidak terjadi kecelakaan di jalan Raya Porong tersebut, polisi melakukan pengawasan dan memperingatkan kepada pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintasi daerah itu, dengan melambatkan laju kendaraannya. Kasatlantas Polres Sidoarjo, AKP Andi Yudianto saat ditemui di bekas jembatan layang tol Porong menyatakan, pihaknya meminta kepada instansi terkait untuk segera merelokasi jalan Raya Porong, sebelum arus mudik lebaran tiba, karena kondisi struktur jalan sudah tidak layak digunakan. "Kami meminta kepada para pengendara yang melintas di jalan Raya Porong untuk berhati-hati, agar tidak terjadi kecelakaan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007