Makassar (ANTARA News) - Penggunaan Bioetanol sampai 20 persen pada sejumlah mobil yang mengikuti road show Biofuel Expedition 2007 jalur trans Sulawesi (Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju dan Makassar) sepanjang kurang lebih 2.000 kilometer, tidak menunjukkan masalah selama dalam perjalanan hingga memasuki finis di Makassar. "Tidak ada masalah menyangkut penggunaan bioetanol 20 persen pada kendaraan roda empat berbagai jenis termasuk penggunaan biodisel 20 persen dan minyak nabati asli 40 persen pada truk yang menggunakan konventer," kata Ketua Panitia Bioful Expeditian, Unggul Priyanto kepada Wartawan di Makassar, kemarin. Dari hasil kajian yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebelumnya bahwa penggunaan campuran premium 88 dan bioetanol 10 persen akan meningkatkan hitungan oktan sampai 92 atau setara dengan Pertamax dan campuran bioetanol 20 persen akan meningkatkan bilangan oktan sampai 96 atau setara dengan Pertamax Plus. Karena itu, penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) dari bahan baku Kelapa, Jagung, Aren, Sawit, Jarak, Nipah yang sudah diolah dan dicampur dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut juga akan menghasilkan gas buang dari mobil relatif lebih bersih dibanding penggunaan premium atau solar murni, katanya. Selama empat hari menelusuri jalur trans Sulawesi tersebut, ke 18 mobil uji coba yakni Toyota Inova dan Avansa yang mengikuti road show Biofoel Expedition 2007 menggunakan bioetanol mulai 3 persen sampai 20 persen (bioepremium). Untuk biodisel dari 2,5 persen sampai 20 persen (biosolar) dan butanol sampai 10 persen. Selain itu, juga digunakan minyak sawit asli tanpa dirubah menjadi biodisel atau Pure Palm Oil pada truk Dyna 40 persen dengan menggunakan alat tambahan (konverter). Dengan demikian, ujar Unggul yang juga dari BPPT, Toyota akan menjadi motor penggunaan biofoel bagi kendaraan bermotor di Indonesia sehingga target kebijaksanaan energi mix yang dikeluarkan pemerintah melalui Perpres No.5 tahun 2006 tentang Kebijaksaan Energi Nasional dan upaya menciptakan lingkungan udara yang lebih bersih bisa tercapai. Selain penggunaan biofoel pada mobil, hal yang sama juga bisa dipakai pada generator diesel dan kompor untuk rumah tangga. "Berbagai macam hasil kajian BBN yang telah diteliti BPPT, PLN dan ESDM akan dipamerkan pada Festival di kota Jogyakarta yang akan dilalui peserta road show tersebut selama di kota itu," katanya dan menambahkan, pihaknya juga menyelenggarakan seminar di Manado dan Yogyakarta membahas masalah teknologi pembuatan biofoel di Indonesia. Di Manado, diselenggarakan seminar yang membahas potensi sumber energi hayati daerah Sulawesi yang memiliki bahan baku BBN yang cukup besar dan berpotensi untuk dikembangkan, misalnya BBN dari aren di Sulawesi Utara yang memiliki luas areal 2.942 ha dapat menghasilkan bioetanol murni minimal 95 ribu kilo liter. Pemerintah, kata Unggul, telah memutuskan untuk melakukan substitusi kebutuhan BBM dengan menggalakkan pemanfaatan energi alternatif termasuk didalamnya BBN.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007