Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bekerjasama dengan Yayasan Baital Mal Bank Rakyat Indonesia melatih mahasiswa dalam program Beasiswa Kader Surau agar bisa membentengi diri dari paham-paham radikal di kampus.

"Kami berharap mereka jadi benteng bagi masuknya paham-paham radikalisme di kampus. Dengan pendidikan kebangsaan seperti ini mereka tidak lagi sempit pandangannya sehingga dapat menangkal paham-paham radikalisme," kata Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Sartono di kantor Kemenko PMK di Jakarta, Jumat.

Program Kader Surau merupakan program pemberian beasiswa kepada mahasiswa penghafal Al Quran dan termasuk dalam kategori keluarga miskin sekaligus pembinaan generasi intelektual muda Islam.

Sebanyak 395 mahasiswa yang terpilih dalam program Kader Surau akan mendapatkan pembinaan setiap hari oleh pendamping di asrama. Dalam program itu mereka menjalani penanaman empat nilai, yaitu intelektual, religius, kepemimpinan, serta sosial.

Sekretaris Jenderal YBM BRI Sepyan Uhyandi mengatakan para mahasiswa tersebut juga akan mendapatkan pembinaan tambahan di bidang pendidikan dan agama setiap dua minggu sekali dengan narasumber dari luar asrama.

"Dengan mereka belajar dengan baik, memiliki jaringan yang luas seperti ini mereka belajar kebhinekaan. Empat pilar kebangsaan sudah final, jangan lagi energi kita dihabiskan untuk berdiskusi masalah itu," kata Agus.

Menurut dia, saat ini paham-paham radikal mudah masuk melalui paparan internet sehingga membutuhkan kewaspadaan yang lebih serius.

Dia berharap, para penerima beasiswa juga bisa mengedukasi masyarakat, khususnya masyarakat desa di tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN), untuk menangkal paham-paham radikal.

Program Kader Surau tahun ini memberikan beasiswa kepada 395 mahasiswa dari 17 perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.

Para penerima beasiswa akan dibiayai kuliahnya sampai lulus, mendapat uang saku, serta tempat tinggal berupa asrama, dan bimbingan selama di asrama.

Para penerima beasiswa dipilih melalui proses seleksi dengan persyaratan minimum hafal satu juz Al Quran, termasuk kategori keluarga miskin, dan IPK di atas 3.

Program Kader Surau menitikberatkan pada pembentukan dan pembinaan generasi intelektual muda Isam untuk memiliki jiwa kepemimpinan, berkarakter islami, berdaya saing, dan menanamkan nilai-nilai Al Quran.

Baca juga: Menko PMK canangkan Hari Kebangkitan Lansia

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018