Baghdad (ANTARA News) - Perdana Menteri Irak Nuri Al Maliki menolak menyetujui pengunduran diri enam anggota Sunni kabinetnya, kata seorang pejabat senior, Minggu, di tengah-tengah krisis yang mendalam dalam koalisi yang memerintah. Pada hari Rabu, blok politik utama Sunni, Front Kerukunan Nasional mengatakan, pihaknya akan menarik lima menterinya dan deputi PM keluar dari koalisi, yang memukul klaimnya bahwa pemerintahnya mewakili semua warga Irak. Tapi pada Ahad, seorang pejabat di kantor PM itu mengemukakan kepada AFP bahwa pemimpin Syiah itu menolak menyetujui pengunduran diri itu, dan membuka pintu bagi satu kompromi setelah perundingan tingkat tinggi. Para pemimpin Irak terlibat dalam satu pertikaian menyangkut pembagian kekuasaan yang melumpuhkan usaha-usaha rekonsiliasi nasional Maliki yang tersendat-sendat. Para pejabat AS mengharapkan satu kompromi bisa dicapai melalui perundingan tingkat tinggi antara Maliki dan kepresidenan tiga partai Irak, yang mewakili para pemimpin masyarakat Sunni, Syiah dan Kurdi.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007