Jember (ANTARA News) - Jenazah Ismail, korban kecelakaan perahu nelayan di perairan Puger, Jember, Jatim, yang terjadi minggu lalu, Senin pagi ditemukan nelayan setempat, namun tidak berhasil dievakuasi karena tiba-tiba mayat itu kembali menghilang tersapu ombak besar. Kapolsek Puger, AKP Harjito, kepada wartawan mengatakan, saat ini para nelayan dan keluarga masih menunggu dengan berharap mayat Ismail mengapung kembali sehingga bisa segera dievakuasi. Menurut Kapolsek, jenazah Islamil mula-mula ditemukan pada Senin pagi oleh sejumlah nelayan yang baru saja pulang dari melaut. Mayat Ismail ditemukan menempel di batu Pantai Getem, Puger. Namun, ketika sejumlah petugas Polairud yang dibantu nelayan setempat mencoba mengevakuasinya, ombak besar telah menyapu dan membawa jenazah Ismail kembali menghilang ke tengah laut. Harjito menjelaskan, mayat Ismail adalah korban perahu yang pecah seminggu lalu di pintu masuk (plawangan) Pantai Puger. Saat itu, Ismail bersama lima rekan nelayan Puger lainnya hendak memasuki plawangan setelah semalaman melaut. Namun musibah tak terelakkan, saat tiba di plawangan, perahu dihantam ombak hingga pecah, lima orang bisa menyelamatkan diri, sedangkan Ismail hilang. Ombak di kawasan Puger dalam sepekan ini mencapai tiga hingga empat meter, sehingga membahayakan bagi nelayan saat melaut. Lebih-lebih saat berada di plawangan Puger, karena bisa terhempas ombak dan menghantam batu karang sehingga perahu pecah. Untuk itu, sejumlah nelayan hingga kini masih khawatir melaut karena cuaca yang belum normal. Edy, nelayan Puger, Jember, mengakui kini nelayan harus ekstra hati-hati agar tidak terhempas ombak besar saat pergi-pulang melaut. Ia juga minta pemerintah mengupayakan pengerukan di sekitar Plawangan, karena sudah dipenuhi pasir sehingga agak dangkal. "Termasuk pemecah ombak harus mendapat perhatian kembali, agar gelombang tidak langsung menghantam perahu nelayan saat di Plawangan," ujarnya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007