Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan), Juwono Sudarsono, mengusulkan bahwa pemotongan anggaran Departemen Pertahanan (Dephan) yang dialokasikan untuk kepentingan pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur dampak luapan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc., dan dana pendidikan, sebaiknya jangan terlalu besar. "Recana pemotongan anggaran di 14 departemen sedang dibahas di Bappenas, Departemen Keuangan, dan Panitia Anggaran," kata Juwono, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin. Ia menjelaskan, potongan anggaran yang masih belum diketahui jumlahnya itu, tidak seluruhnya untuk pembangunan kembali infrastruktur Lapindo, tetapi juga untuk perbaikan mutu kesehatan seperti pembangunan puskesmas-puskemas, dan untuk pendidikan dengan program Biaya Operasional Sekolah (BOS). "Khusus untuk Lapindo, saya sendiri tidak bisa hitung berapa kira-kira yang akan dialokasi dari pemotongan anggaran tersebut," ujarnya. Juwono juga tidak merinci lebih lanjut, dampak dari pemotongan anggaran untuk Dephan tersebut. Ia hanya menjelaskan, dana departemen untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari dulu hingga kini juga terbatas. "Namun, kita melakukan efisiensi seperti biaya pembangunan kantor yang tidak perlu, sehingga menghemat anggaran. Ini bisa dialihkan sesuai dengan rencana pemerintah," kata Juwono. Terkait pertanyaan adanya informasi bahwa anggaran Dephan dipotong sebesar Rp200 miliar, Juwono menegaskan, dirinya belum mengetahui hal tersebut. "Itu saya dengar dari wartawan. Saya belum tahu itu. Tapi jika pemotongan anggaran difokuskan untuk kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, saya rela untuk itu," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007