Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah melemah 0,15 persen menjadi Rp14.485 per dolar AS pada pembukaan pasar Jumat pagi, sementara dolar AS berpotensi makin menguat.

Di kurs Jakarta Interbank Spot Dolar AS Rate (Jisdor) yang diumumkan Bank Indonesia, Jumat, nilai tukar rupiah susut 40 poin dibanding Kamis (26/7) menjadi Rp14.483 per dolar AS.

Sementara kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lain pada akhir perdagangan Kamis, setelah keputusan Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga acuannya dan menekankan keberlanjutan rencana mengakhiri gelontoran stimulusnya tahun ini.

Dolar AS juga tampak memiliki banyak amunuisi tenaga hari ini, antara lain dari rencana rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat periode April-Juni 2018.

"Rupiah harus siap-siap mendapat tekanan Jumat ini, menjelang pengumuman PDB AS," kata Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji saat dihubungi.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diperkirakan positif. Presiden Amerika Serikat Donald Trump di akun Twitternya pertengahan pekan ini sesumbar AS memiliki angka-angka finansial terbaik di planet ini.

Jika pertumbuhan ekonomi negara Paman Sam terus membaik, maka akan semakin menguatkan eskpetasi tentang dua kali lagi kenaikan suku bunga The Federal Reserve pada lima bulan terakhir di 2018.

Dengan kondisi eksternal yang demikian, sentimen dari domestik seperti langkah pemerintah menggenjot ekspor, serta laju inflasi yang terus terkendali hingga Juli diharapkan dapat menopang nilai tukar rupiah.

Baca juga: Dolar AS menguat setelah Eropa pertahankan suku bunga
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018