Jakarta (ANTARA News) - Petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) Nomor 20 di Jl. Kayu Jati V Rawamangun, Jaktim, harus berteriak dengan menggunakan pengeras suara untuk memanggil para pemilih terdaftar yang baru sebagian kecil yang sudah datang dan menggunakan hak suaranya. "Saudara-saudara segera datang untuk memilih calonnya," kata seorang petugas, Selasa sekitar pukul 10.15 WIB. TPS Nomor 20 tersebut sudah dibuka sejak pukul 07.30 WIB namun hingga pukul 10.15 WIB baru sekitar 180 pemilih yang menggunakan hak suara dari sekitar 500 pemilih terdaftar atau baru sekitar 36 persen, padahal pemungutan suara ditutup pukul 13.00 WIB. Pada saat TPS mulai dibuka, hanya sekitar 10 pemilih yang mendatangi TPS. Padahal, berdasarkan pengalaman pemilihan anggota DPR dan Presiden tahun 2004, pemilih justru ramai mendatangani TPS pada pagi hari. Pada pukul 10.15 tersebut, di TPS 20 serta TPS lainnya yang berdekatan seperti TPS 22 dan 25, hanya satu dua pemilih yang mendatangi TPS. Pemilih yang mendatangi tempat pendaftaran terkadang tidak perlu menunggu dahulu di kursi-kursi yang disediakan namun langsung mengambil surat suara dan melakukan pencoblosan di tempat yang telah disediakan. Akibatnyan, puluhan bangku-bangu yang disediakan panitia pada jam tersebut kosong melompong. Petugaspun saling mengobrol dan berjalan-jalan untuk mengisi waktu sambil menunggu pemilih yang datang. Di TPS 25 pada sekitar pukul 10.00 wib baru 207 pemilih yang menggunakan haknya dari 551 pemilih terdaftar karena atau baru sekitar 37 persen. Seorang petugas heran karena warga yang mempunyai kartu pemilih enggan menggunakan haknya sementara itu ada yang tidak mendapatkan kartu pemilih justru kecewa.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007