Bandung (ANTARA News) - Penumpang kereta api (KA) Parahyangan kelas Eksekutif jurusan Jakarta-Bandung menyatakan bahwa mereka sangat kecewa atas pelayanan kereta api itu, terutama atas alat pendingin ruangan (AC) yang mendadak mati. Kekecewaan penumpang semakin bertambah ketika manajemen perusahaan itu menyarankan penumpang kelas eksekutif untuk menukar tiketnya dengan pengembalian uang setara kelas bisnis. Ikhwal itu terjadi ketika KA Parahyangan jurusan Jakarta-Bandung -- dengan keberangkatan Rabu pukul 08.30 WIB dari Stasiun Gambir menuju Bandung -- berjalan kurang dari satu jam dari stasiun Gambir, tiba-tiba kereta berhenti di stasiun Tambun. Tidak seperti saat berhenti di stasiun-stasiun sebelumnya, kali ini bersamaan KA itu berhenti, lampu dan AC ruangan langsung ikut padam. Dalam hitungan menit tiba-tiba muncul seorang awak KA yang memberi informasi agar para penumpang bersabar karena generator rusak sehingga AC tidak bisa dinyalakan dan sedang diupayakan perbaikannya. Menurut petugas, dalam perjalanan pagi itu, KA Parahyangan menggunakan dua gerbong kelas eksekutif, dan tiga gebong kelas bisnis serta satu gerbong restorasi, sehingga total enam gerbong masing-masing gerbong penumpang berkapasitas sekitar 52 orang. Mendengar informasi itu, para penumpang mendadak galau dan saling berceloteh, beberapa di antaranya bahkan mengumpat manajemen KA tadi, apalagi suhu ruangan makin panas karena AC tidak berfungsi. "Begini inilah kalau penumpang sering dirugikan, akibatnya sering terlambat. Coba kalau lagi beli tiket, mana pernah dikatakan ini pak, uangnya kelebihan," kata seorang penumpang dengan dana agak tinggi. Setelah berhenti selama sekitar lima menit, kereta lalu berjalan lagi tanpa lampu dan AC pendingin ruangan. Sementara seorang awak KA kembali menghampiri penumpang untuk pengumuman bahwa KA tetap melanjutkan perjalanan tanpa AC, karena kerusakan generator belum bisa diperbaiki. "Para penumpang, kerusakan AC tidak bisa diperbaiki, namun kita tetap melanjutkan perjalanan tanpa AC," katanya yang disambut suara gerutu para penumpang. Petugas berseragam itu juga segera "menghibur" para penumpang agar tiketnya tidak hilang, karena setelah sampai di stasiun KA Bandung bisa ditukarkan dan masing-masing penumpang kelas eksekutif mendapat pengembalian Rp20.000 dari harga tiket sebelumnya Rp50.000. Dalam perjalanan itu, ruang menjadi makin panas serta pengap karena semua kaca jendela tertutup rapat, dan beberapa di antaranya harus melepas jaketnya, ada pula yang mengipas dengan benda seadanya, dan banyak pula yang keluar gerbong untuk merokok di sela-sela sambungan gerbong KA itu. Sementara seorang penumpang wanita yang sedang mengantarkan tamu asing (turis) juga sangat kecewa atas kejadian itu, dan dia akan melakukan protes kepada pihak KA. "Waaaah, kereta ini parah, panas banget," katanya sambil membuka kacamata dan mengipas-ngipas tubuhnya. KA Parahyangan itu sesuai jadwal yang tertera dalam tiket berangkat dari stasiun Gambir pukul 08.30 dan tiba di Bandung pukul 11.19 WIB.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007