Narasi Anti Hoax - Gerhana Bulan Tidak Sebabkan Radiasi Cosmic
Selasa, 31 Juli 2018 08:40 WIB
Gerhana bulan total atau "Blood Moon" terlihat dari kawasan Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (28/7/2018) dini hari. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
info tersebut adalah tidak benar alias hoaks dan bahwa informasi semacam itu selalu beredar jika ada fenomena alam
Jakarta (Antara/JACX) - Menjelang terjadinya gerhana bulan super merah darah pada Sabtu (28/7) beredar sebuah pesan berantai yang menyuruh masyarakat mematikan telepon genggam mereka karena akan terjadi radiasi yang sangat tinggi pada saat terjadinya gerhana bulan.
KLAIM: Antara jam 00.30 pagi hingga 3.30 pagi Bumi akan menghadapi radiasi paling tinggi karena pancaran cahaya cosmic akan melintasi dekat dengan Bumi.
RATING: Salah/ Misinformasi
Pesan berantai itu secara lengkap berbunyi:
"Malam ini antara jam 00:30 pagi hingga 3.30 pagi pastikan off hp, laptop dll dan jauhkn dr badan anda. TV Singapore tlh mengumumkn berita tersebut. Tlg beritahu keluarga dan sahabat2 anda. Malam ini antara jam 00:30 pagi hingga 3.30 pagi bumi kita akan menghadapi radiasi yg paling tinggi. Pancaran cahaya Cosmic akan melintasi dekat dgn bumi. Oleh itu off hp dll dan jauhkn dr badan anda sbb akn menyebabkan kita mendapat efek radiasi yg berbahaya....Boleh lihat di google dan NASA dan berita BBC. Bagikan pesan ini kpd org2 lain yg penting bagi keluarga ,Teman,Sahabat, dan juga anak istri anda. Anda blh menyelamatkan nyawa banyak orang dengan berbuat demikian... semoga bermanfaat ..Amiin..."
Peserta melintas di depan gambar bulan dalam fase merah atau "blood moon" saat kegiatan Edukasi Pemantauan Gerhana Bulan dan Planet di Universitas Machung, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/7/2018). Kegiatan tersebut bertujuan memberikan edukasi kepada siswa SMA serta mahasiswa untuk lebih mengenal ilmu astronomi dengan melihat fase gerhana bulan dan pergerakan planet. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa info tersebut adalah tidak benar alias hoaks dan bahwa informasi semacam itu selalu beredar jika ada fenomena alam.
BMKG juga meminta masyarakat untuk lebih mempercayai informasi-informasi yang disampaikan lembaga-lembaga resmi pemerintah, termasuk BMKG, yang disebarkan melalui berbagai saluran.