Jakarta (ANTARA News) - Minat orang asing membeli tempat-tempat peristirahatan, seperti resort dan vila, di Bali ternyata sangat tinggi, sekalipun harga yang ditawarkan para pengembang atau developer cukup mahal. "Kami melihat sangat besarnya kecenderungan orang-orang asing untuk membeli resort dan vila di Bali," kata General Manajer Pemasaran PT Rajawali Corpora, Aswin Juniardi, kepada pers di Jakarta, Selasa malam, ketika menjelaskan pemasaran resort di Bali yang merupakan hasil kerja sama dengan St Regis Resort and Residence. Aswin Widjarnako mengatakan proyek resort dan hotel mewah ini yang dibangun di kawasan Nusa Dua akan beroperasi mulai Juli 2008. Ia memberi contoh bahwa harga vila yang akan dibangunnya itu bisa mencapai 650.000 hingga 1,2 juta dolar AS. Sebagai perbandingan, harga vila sejenis di Hongkong serta Singapura bisa mencapai 2,3 juta dolar tiap unitnya. "Dulu harga tanah di kawasan Nusa Dua ini hanya mencapai Rp1 juta per meter persegi. Tapi sekarang harganya sudah melonjak hingga Ro5 juta tiap meter perseginya," kata Aswin. Sementara itu, Direktur Pelaksana yang merangkap Chief Corporate Officer PT Rajawali Corpora, YW Junardy, mengemukakan St Regis Resort dan Residences ini menempati wilayah eksklusif lahan kepemilikan terakhir atau last piece seluas 300 ha milik Bali Tourism Development Corporation (BTDC) yang bersebelahan langsung dengan sebuah lapangan golf terkemuka di Bali. Junardy menjelaskan pula St Regis Resort and Residences di Nusa Dua Bali ini hadir dengan vila yang memiliki kolam renang pribadi, residence dan hotel suite yang dikelola Starwood Hotels and Resort Worldwide Inc dengan akses langsung ke pantai. St Regis menyediakan hotel dengan jumlah kamar 81 buah yang semuanya merupakan hotel suite. Selain itu, terdapat pula 41 resort villa dan 14 residence yang dapat dimiliki dengan pemandangan langsung ke pantai, swimming lagoon, taman atau lapangan golf. "Kami yakin investasi yang kami lakukan ini dapat memperkokoh citra dan posisi Bali sebagai salah satu pulau tujuan wisata terbaik di dunia," kata Junardy. Di tempat yang sama, CEO Hotel Operation PT Rajawali Corpora Erhard Hotter mengemukakan hotel dan resort ini dirancang dan dikembangkan oleh tim internasional yang berasal dari berbagai negara seperti Australia, Thailand serta Filipina. St Regis didirikan pada tahun 1904 di New York Amerika Serikat dengan target membuat berbagai proyek properti eksklusif yang kualitasnya di atas hotel berbintang lima. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007