Cirebon,  (ANTARA News) - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyatakan pada musim kemarau kali ini tercatat seluas 126 hektare tanaman padi yang terkena puso atau gagal panen.

"Lahan yang terkena puso terdapat di Cirebon bagian timur itu mencapai 126 haktare, lantaran sudah tanam, namun tidak terairi karena musim kemarau," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Effendi di Cirebon, Rabu.

Ali mengatakan wilayah Cirebon timur  kekeringan karena musim kemarau yang terjadi dan juga pasokan air dari waduk Jatidarma di Kuningan saat ini kurang maksimal.

Padahal lanjut Ali, tanaman padi yang baru ditanam bisa diselamatkan kalau saja pasokan airnya cukup,  sayangnya setelah menanam dan padi membutuhkan suplai air malah tidak ada, akibatnya terkena puso.

"Yang terkena puso di daerah timur yang airnya bersumber dari waduk Jatidarma di Kuningan,"  tuturnya.

Selain itu di wilayah Cirebon bagian timur juga tanaman padi harus segera diselamatkan, karena masih ada yang baru ditanam satu bulan dan itu membutuhkan suplai air.

Baca juga: 6.350 hektare sawah di Indramayu terancam puso

"Di wilayah timur harus diwaspadai, karena masih ada yang baru ditanam satu bulan, dan harus ada suplai air untuk menyelamatkannya," kata Ali.

Ali menambahkan secara keseluruhan di Kabupaten Cirebon, tanaman padi yang terancam kekeringan itu sekitar 25 ribu hektare. Namun itu semua bisa diselamatkan kalau aliran air yang bersumber dari beberapa waduk bisa dipertahankan debit yang digelontorkan.

"Intinya kalau Cirebon mau aman tidak ada kekeringan itu aliran dari waduk harus 16 meter kubik per detik itu akan aman semua," kata Ali.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018