Mekkah (ANTARA News) - Kepala Daerah Kerja Mekkah Endang Jumali mengimbau jamaah Indonesia yang sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci untuk mengenali modus kejahatan di Masjidil Haram dan beberapa tempat ibadah lainnya di Haramain.

"Modus kejahatan di sini itu beragam. Ada yang pura-pura menawarkan jasa," kata Endang di Mekkah, Kamis.

Dia mencontohkan baru-baru ini terjadi penipuan di Masjidil Haram terhadap JCH Indonesia lanjut usia yang berpura-pura menawarkan bantuan. Pelaku menanamkan kepercayaan korban terhadapnya dengan membantu berbagai hal di Masjidil Haram sampai sang kakek pergi ke toilet.

Saat kakek ke toilet sang pelaku melakukan modus operandinya dengan mengatakan ke korban agar menitipkan tas kepadanya dengan alasan tidak boleh membawa barang bertuliskan Allah ke kamar mandi. Seusai ke toilet tas memang dikembalikan tetapi kakek baru sadar jika uang di tasnya raib padahal pelaku sudah pergi jauh.

Atas kasus seperti itu, Endang menyarankan agar jamaah tidak pernah menitipkan tasnya kepada orang tidak dikenal karena sangat berisiko. Tas biasanya berisi uang dan kelengakapan dokumen imigrasi seperti paspor. Jika sampai hilang maka persoalan akan semakin pelik, terutama paspor.

Baca juga: Jamaah diminta bawa uang secukupnya

Terdapat juga, kata dia, calhaj yang ditipu dengan pelaku menyamar sebagai petugas haji atau jamaah rombongan Indonesia. Untuk pelaku yang menyamar jadi calhaj biasanya mengenakan gelang jamaah tahun sebelumnya kemudian masuk ke hotel haji untuk melakukan modus operandinya yaitu melakukan penipuan.

"Maka sosialisasi ke jamaah menjadi penting. Kami di Daker Mekkah ingin jamaah mengenali siapa yang legal dan tidak," kata dia.

Dia mengatakan pihaknya menempatkan satu petugas haji di setiap hotel untuk mengawasi lalu lintas keluar masuknya jamaah. Dengan begitu, bisa disaring siapa saja yang masuk dan menekan peluang terjadinya penipuan.

"Antisipasi hal itu adalah kami menyediakan petugas di setiap hotel. Untuk apa? Menjaga mencegah orang penyusup, mengaku saudara," kata dia.

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Ketika jamaah haji tersesat

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
COPYRIGHT © ANTARA 2018