Malang (ANTARA News) - Ketua Umum Persema Peni Suparto menyatakan, tim Persema yang didanai dari APBD Pemkot Malang kedepannya akan dimerger dengan Arema Malang yang didanai murni dari yayasan sebagai langkah "persatuan" tim dalam satu kota. "Ide penggabungan ini beberapa hari lalu sudah diutarakan Ketua Yayasan Arema Darjoto Setiawan kepada saya dan saya juga mendukung penggabungan dua tim dari Malang ini menjadi satu tim saja," katanya di Malang, Jatim, Kamis. Ia mengakui, untuk nama baru dari penggabungan antara Persema dan Arema diusulkan menjadi "Malang United" dan pendanaannya dalam mengikuti kompetisi juga diusulkan sharing antara Pemkot dengan yayasan sehingga lebih ringan, karena PT Bentoel akan berkosentrasi pada bisnis. Menurut dia, ide penggabungan dua tim tersebut dalam waktu dekat ini juga akan ditindaklanjuti antar manajemen Persema serta dewan, karena bagaimanapun tim Persema adalah milik publik sehingga sebagus apapun ide itu tetap harus dibicarakan dengan dewan dan keputusannya juga tergantung hasil pembicaraan. Menyinggung pembicaraan dengan Yayasan Arema terkait dengan surat transfer Franco Hita yang selama ini menjadi hambatan perekrutan striker asal Argentina itu, Peni dengan tegas mengatakan, sama sekali tidak ada pembicaraan yang menyinggung Hita apalagi surat transfer. Ia menegaskan, antara manajemen Persema dengan Hita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, karena surat pemutusan kontrak di pertengahan musim juga sudah diberikan kepada Hita sehingga kalau sampai sekarang belum beres surat transfer, pihaknya tidak tahu menahu. Mantan anggota Komisi VII DPR RI itu juga mengakui, sekitar satu minggu pasca pemutusan kontrak dari Persema, pihaknya selaku Ketua Umum Persema mengundang para pemain asing tim berjuluk Laskar Ken Arok itu termasuk Hita dan Christian Olivares (Chiko) yang sudah diputus kontraknya. Dalam pertemuan itu, pihaknya sebenarnya ingin menarik kembali Franco Hita ke Persema, meski baru beberapa hari diputus kontraknya, namun Hita minta uang kompensasi sebesar Rp300 juta sebagai ganti uang muka kontrak yang telah diterima orang tua Hita dari salah satu klub di Argentina. "Saya kaget sekali ketika Hita minta surat transfer dan sekarang malah ada sinyalemen kalau Persema menghambat Hita untuk bermain di Arema, karena dalam pertemuan itu Hita juga menegaskan akan kembali ke negaranya (Argentina), tapi kenyataannya sampai sekarang masih berada di Malang," tegasnya. Seperti diketahui banyak pihak termasuk Aremania menilai jika manajemen Persema sengaja menghambat Franco Hita balik ke Arema dengan cara tidak mengeluarkan surat transfer pemain asing asal Argentina tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007