Mataram (ANTARA News) - Seluruh pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dievakuasi ke halaman parkir pascagempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter yang terjadi Minggu malam pukul 19.46 Wita.

"Semua pasien kita pastikan semuanya sudah dievakuasi keluar. Semuanya kita amankan di halaman parkir depan dan belakang," kata Humas RSUD Kota Mataram Lalu Hardimun yang ditemui ANTARA News, Minggu malam.

Terkait dengan pasien yang mengalami sakit parah dan butuh bantuan peralatan bertenaga listrik, telah diupayakan dengan menggunakan sumber kelistrikan dari mesin genset.

"Listrik sebenarnya ada dari mesin genset. Tapi yang kita khawatirkan kalau persediaan solarnya habis, makanya sekarang tim teknis sedang mencari pasokan diluar," ujarnya.

Dari hasil pantauan di lokasi, ratusan pasien lengkap dengan tempat tidur dan tiang infusnya berhamburan di halaman parkir.

Bahkan terlihat beberapa warga yang baru datang dan meminta pertolongan medis. Ada yang datang menggunakan kendaraan pribadinya dan ada juga menggunakan kendaraan ambulan.

Mereka yang baru berdatangan merupakan korban gempa bumi.

"Pasien masuk lagi nih," teriak salah seorang perawat dari kejauhan yang datang menggunakan kendaraan ambulan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa bumi 7,0 SR di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, telah berakhir.

Informasi dari Humas BMKG menyebutkan peringatan dini tsunami tersebut berakhir pada pukul 21.25 Wita. Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami pascagempa bumi 7,0 SR yang mengguncang NTB pada Minggu pukul 19.46 Wita.

Baca juga: Warga Mataram mengungsi pascagempa 7 SR
Baca juga: Warga Lombok bertahan di luar rumah
Baca juga: Lombok diguncang gempa lagi, kini 7.0 skala Richter

 

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2018