Denpasar (ANTARA News) - Dua orang meninggal dunia, 21 orang terluka berat dan 43 lainnya terluka ringan akibat guncangan yang melanda sebagian wilayah Bali saat gempa bermagnitudo 7,0 Skala Richter yang berpusat di Lombok, Nusa Tengga Barat, terjadi pada Minggu (5/8) malam menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Senin.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Dewa Putu Mantera di Denpasar mengatakan dua korban yang meninggal dunia tinggal di Denpasar, satu meninggal dunia karena serangan jantung dan satu lagi karena tertimpa tembok rumah indekos yang runtuh.

Korban yang terluka berat tersebar di Denpasar (6), Karangasem (7), Gianyar (3), Klungkung (3), dan Buleleng (2). Sementara korban yang terluka ringan meliputi delapan di Denpasar, 12 di Karangasem, tujuh di Gianyar, delapan di Klungkung, enam di Bangli, satu di Tabanan, dan satu di Buleleng.

"Untuk korban luka-luka, nanti ada santunan dari kabupaten/kota masing-masing," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Dewa Putu Mantera di Denpasar.

"Yang luka berat ini umumnya mereka mengalami patah tulang," ia menambahkan.

Dewa Mantera data itu masih bisa berubah setiap ham karena jajaran BPBD kabupaten/kota yang masih "bergerilya" mengumpulkan data korban.

Guncangan akibat gempa juga menyebabkan kerusakan bangunan atau infrastruktur di Bali.

"Nanti akan kami verifikasi, kami cek bagaimana kerusakannya, pantauannya seperti apa, berapa besar kerusakannya," kata pria asal Kabupaten Gianyar itu.

BPBD Bali akan mengupayakan pemberian bantuan bagi warga yang terdampak gempa.

"Yang jelas, baik korban yang mengalami luka-luka maupun kerusakan infrastruktur bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, sepanjang ada penyampaian dan pendataan bahwa memang benar-benar akibat bencana alam," kata Mantera, yang juga menjabat sebagai Kepala Kesbangpol Provinsi Bali.

Baca juga: Sejumlah bangunan di Bali roboh akibat gempa
Baca juga: BNPB: Dampak gempa Lombok Timur sampai Bali

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018